Market

Untung Ada PMN Rp12,5 Triliun, HK Ambil Alih Tpl Bocimi dari Waskita Karya

Untung ada Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp12,5 triliun, membuat nafas PT Hutama Karya (Persero/HK) semakin panjang. Alhasil, HK berani ‘take over’ proyek PT Waskita Karya (Persero) yang kini dirundung masalah keuangan.

Direktur Utama (Dirut) Hutama Karya, Budi Harto memastikan, perseroan siap membangun dua ruas tol yang semula digarap Waskita Karya, yakni tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi III dan tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) tahap II.

“Waskita sedang sibuk restrukturisasi, maka PMN-nya akan digunakan untuk HK sebesar Rp12,5 triliun. Akan digunakan untuk menyelesaikan Bocimi seksi III, dan Kapal Betung,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Untuk menggarap Tol Bocimi seksi 3 yakni Cibadak-Sukabumi Barat, kata Budi, banyak peminatnya. Termasuk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero/SMI) siap membiayai pembangunan tol sepanjang 14 kilometer itu.

Budi mengatakan, keputusan terkait pengerjaan dua ruas tol tersebut, termasuk pembiayaan dan juga teknis pengerjaan masih dalam proses pembahasan. “Target finalnya akhir September, dengan adanya informasi SMI mungkin akan masuk ke Bocimi sehingga (fokus) HK seluruhnya di Sumatra,” ucap Budi.

Wakil Direktur Utama (Wadirut) HK, Aloysius Kiik Ro mengatakan, HK sebatas melanjutkan proyek yang menjadi tanggung jawab Waskita Karya. Artinya, tidak ada pengambilalihan saham Waskita lewat pengerjaan dua ruas tol.

Aloysius menyampaikan, HK hanya melaksanakan penugasan pemerintah dalam melanjutkan proyek tersebut. Hal ini dikarenakan kondisi Waskita yang sedang fokus dalam restrukturisasi keuangan.

“Kita tidak usah pengalihan-pengalihan. Butuhnya katanya Rp 10 triliun di Kapal Betung, nanti kita setor Rp 10 triliun. Hitung-hitungannya nanti, Rp 10 triliun itu setara berapa persen (saham), begitu saja,” ujar Aloysius.

Hal senada pun ditekankan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Hutama Karya Eka Setya Adrianti. Eka mengatakan, HK fokus melanjutkan pengerjaan dua ruas tol yang sebelumnya dikerjakan Waskita.

“Konsepnya bukan ambil alih saham. Jadi kita masuk, bergabung dengan mereka. Jadi kalau mereka (Waskita) sudah bangun 50 persen, kita selesaikan 50 persen,” kata Eka.

Back to top button