Market

Kemenkeu Tukar Utang Rp5 Triliun dengan Proyek Ramah Lingkungan

Upaya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengurangi utang luar negeri, cukup ampuh juga. Empat negara kreditur sepakat hapus utang US$334,94 juta. Namun tidak gratis, karena ditukar proyek ramah lingkungan yang dibiayai pemerintah.

Dalam akun twitter @prastow, Selasa (18/10/2022), Menurut Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo menuliskan: Kabar baik! Jerman, Italia, AS dan Australia kompak menghapuskan utang LN Indonesia sebesar USD334,94 juta atau setara Rp5 triliun! Jangan2 banyak yang heran, bahkan mungkin cemas? Apa iya komitmen sebesar itu tidak menimbulkan konsekuensi

Dia menjelaskan, kementerian keuangan dalam hal ini direktorat jenderal pengelolaan pembiayaan dan risiko (DJPPR) senantiasa memantau realisasi penyerapan dan aspek keuangan atas pinjaman (utang) yang dilakukan pemerintah, salah satunya melalui restrukturisasi utang. (PMK 224/2011).

“Kembali ke Rp5 triliun tadi, apa itu hasil restrukturisasi? Betul. Sebanyak 4 negarz kreditur berkomitmen menghapus utang Indonesia lewat skema konversi atau debt swap. Konversi utang yang disepakati adalah ke dalam bentuk program/proyek yang harus dilaksanakan pemerintah RI,” ungkapnya.

Lalu apa saja proyek yang diminta 4 negara kreditur? Bermacam-macam. Jerman menetapkan proyek pendidikan, edukasi, kesehatan dan global fund. Australia untuk kesehatan, AS untuk tropical forest. Italia untuk proyek housing and settlement.

Hingga 30 September 2022, kata Yustinus, total debt swap yang terealisasi mencapai USD290,51 juta dari komitmen USD334,94 juta. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia berkontribusi untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan nilai eqivalen USD215,35 juta.

Masih kata Yustinus, penghapusan utang berskema debt swap memang menimbulkan konsekuensi, namun positif. Karena sejalan dengan semangat PBB. “Ketimbang digunakan untuk membayar utang, lebih baik uangnya dipakai untuk berinvestasi dalam ketahanan iklim, infrastruktur berkelanjutan dan transisi ekonomi hijau,” terangnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button