Kanal

UAH Kecam Serangan Israel ke RS di Gaza: Elit Global Bersikap Double Standar Terhadap Palestina

Ulama muda kharismatik, Ustaz Adi Hidayat (UAH), mengecam keras sikap pemimpin dunia yang dinilai tidak tegas menangani pengeboman Rumah Sakit Baptis al-Ahli di jalur Gaza, Palestina. Dalam video di akun YouTubenya UAH memaparkan perspektif Islam tentang bagaimana umat Muslim harus bertindak dalam situasi semacam ini.

“Dalam situasi yang terjadi di Palestina kini, yang telah mengguncang dunia, adalah pengeboman yang dilakukan oleh pihak penjajah zionis pada satu rumah sakit. Sikap dunia pada umumnya, elit-elit Global, bersikap double standar. Bila dibandingkan dengan perbuatan-perbuatan di bawah apa yang mereka lakukan dengan tingkat kejahatan di belahan dunia lain yang begitu cepat responnya, tidak hanya sekedar mengecam, tapi juga mengerahkan satu pasukan dalam konteks perdamaian,” tegas UAH dalam video tersebut, Kamis (19/10/2023).

Lebih lanjut UAH menilai tindakan pengeboman rumah sakit yang dilakukan oleh pihak Zionis telah “melampaui nilai-nilai kemanusiaan”. 

“Kita dihadapkan langsung pada dua peristiwa yang bersamaan, kematian dan kehidupan, dan itu semua sudah melewati batas-batas,” kata UAH. 

Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga membandingkan sikap dunia internasional terhadap tragedi ini dengan perang di Irak dan Afghanistan. Menurutnya, ada “double standard” atau standar ganda dalam menyikapi berbagai hal. 

“Respons yang kita lihat dari berbagai pihak elit global, terutama di barat baik itu Amerika dan Eropa, nampaknya tidak seimbang,” ujarnya.

UAH juga mengingatkan umat Islam untuk tetap konsisten dalam perkataan dan perbuatan, dan menyikapi berbagai peristiwa sesuai konteks dan porsi. “Sebagai Muslim kita diingatkan oleh Allah untuk menyikapi segala hal dengan hikmah,” kata pendiri kajian Islam Quantum Akhyar Institute tersebut.

Mengingat sejarah perjuangan bangsa Indonesia sendiri, Ustaz Adi Hidayat mengajak untuk merenung. 

“Di sisi lain, ada saudara kita di Palestina yang mengalami peristiwa yang sama dengan yang pernah kita alami dahulu. Mereka berjuang saat tanah mereka dirampas, dan mereka dilabeli dengan label yang sama seperti dulu pernah kita alami,” tuturnya.

UAH juga mengingatkan tentang beredarnya informasi palsu atau hoax yang dapat menyesatkan. 

“Baru-baru kita saksikan ada bayi-bayi yang katanya kemudian dipenggal, ada isu-isu yang lain yang ternyata setelah diverifikasi semuanya adalah hoax,” ujar lulusan International Islamic Call College, Tripoli, Libya. Menurutnya, penting untuk selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya.

Dalam konteks yang lebih luas, kritik dan pemikiran yang disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat diharapkan dapat membuka mata dunia akan pentingnya menegakan keadilan dan hak asasi manusia, tidak hanya di Palestina tetapi juga di seluruh dunia.

“Dialah Allah yang mencipta kematian dan kehidupan untuk menguji setiap hamba,” kata Ustaz Adi mengutip surah Al-Mulk. Menurutnya, tragedi ini adalah sebuah ujian dan pelajaran bagi umat manusia untuk memperbaiki diri dan berbuat lebih baik.

UAH menyerukan kepada semua pihak, terutama umat Muslim, untuk selalu menyikapi masalah ini dengan hikmah dan mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. Ia berharap, melalui refleksi dan tindakan yang diambil, akan tercipta perubahan yang lebih baik untuk kondisi di Palestina dan dunia pada umumnya.

Back to top button