Hangout

Tari Saman Aceh: Keunikan, Sejarah, hingga Makna Gerakan

Ditulis oleh: Kanty Atmodjo

Tari Saman adalah salah satu tarian tradisional Indonesia yang begitu dikenal dunia. Tarian yang berasal dari Aceh ini memang begitu unik dan selalu sukses membuat yang menontonnya terpesona dan berdecak kagum.

Mungkin anda suka

Dikenal juga sebagai Tarian Seribu Tangan atau Seribu Gerakan, keunikan dari tarian ini  tidak menggunakan alat musik sebagai pengiringnya. 

Tari Saman hanya menampilkan gerakan tangan, badan, dan kepala. Selain itu, tarian ini ditarikan dalam posisi duduk dengan menggoyangkan badan ke kiri kanan saat syair lagu dinyanyikan. 

Bahkan karena keunikannya yang telah mendunia, Tari Saman diakui dan masuk dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

Tari Saman disahkan oleh UNESCO di Bali pada 24 November 2011, kategori Warisan Budaya Tak Benda Milik Dunia dengan nomor registrasi 01.01.01.001.

Kesenian Tradisional Masyarakat Gayo

Mengutip dari laman Kemendikbud, Selasa (29/08/2023), Tari Saman merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dan berkembang di masyarakat Gayo di Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur (Kecamatan Serbejadi), Kabupaten Aceh Tamiang (Tamiang Hulu).

Awalnya, Tari Saman merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh sekelompok laki-laki muda untuk mengisi waktu luangnya, baik saat di sawah atau bahkan sepulang mengaji, mereka menyempatkan untuk berlatih Saman.

Tari Saman kerap dipentaskan sebagai media silaturahmi, menjalin persahabatan, media berdakwah, dan menyampaikan pesan-pesan moral.

Selain itu, tarian ini juga menarik banyak perhatian dari para pencinta seni, terutama seni tari. Tari Saman dapat dikatakan sebagai tarian yang unik karena tidak menggunakan alat musik sebagai pengiringnya.

Tari Saman hanya menampilkan gerakan tangan, badan, dan kepala. Hal menarik lainnya adalah tarian ini sebagian besar dilakukan dalam posisi duduk dan menggoyangkan badan ke kiri kanan saat syair lagu dinyanyikan. 

Mengutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman oleh N Fardhilah, Tari Saman merupakan tarian tradisional yang dikembangkan dari sebuah permainan rakyat, yaitu Tepuk Abe.

Berdasarkan catatan yang ada, tarian ini diciptakan oleh Syekh Saman sekitar abad 14 Masehi, seorang ulama dan penyebar agama Islam di Aceh. Itulah mengapa, Tari Saman diambil dari nama sang penciptanya.

Karena permainan Tepuk Abe karena sangat diminati oleh masyarakat Aceh saat itu, Syekh Saman mulai mengembangkan tarian ini dengan menyisipkan syair-syair atau puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi oleh perpaduan tepukan-tepukan para penari.

Syekh Saman juga menggunakan tari Saman sebagai media dakwah agama Islam. Dan karena saat itu kondisi Aceh dalam masa peperangan, Syekh Saman juga menambah syair-syair yang menumbuhkan semangat juang masyarakat Aceh.

Pertunjukan seni Tari Saman sempat ditentang pada masa penjajahan Belanda. Belanda mengansumsikan bahwa tarian ini menyebarkan unsur magis yang dapat menyesatkan.

Namun larangan tersebut diabaikan oleh masyarakat Aceh. Hingga akhirnya, Tari Saman terus berkembang sampai sekarang dan kerap ditampilkan pada perayaan keagamaan, adat istiadat, hingga kenegaraan. 

Tak hanya itu, tari Saman kerap juga ditampilkan pada acara-acara besar hingga pertunjukkan ke luar negeri.

sejarah tari saman, keunikan, makna gerakan
10001 penari menampilkan tarian tradisional Saman di Gayo Lues, Aceh, Indonesia. Foto: iStock Photo

Jenis-Jenis Tari Saman

Saman sudah menjadi kebudayaan masyarakat Gayo. Umumnya Saman dilakukan di Bale Saman atau lapangan kampung untuk ditampilkan pada hari-hari besar seperti upacara perkawinan dan sebagainya. 

Saman pun kemudian dibagi menjadi beberapa jenis, yang di antaranya adalah: 

  • Saman Jejunten, yaitu Saman yang dilakukan dengan duduk di atas pohon kelapa yang telah ditebang pada malam hari.
  • Saman Njik, yaitu Saman yang dilakukan pada saat istirahat dikala kegiatan menggirik padi. 
  • Saman Ngerje, yaitu Saman yang dilakukan pada pesta perkawinan oleh pemuda-pemuda.
  • Saman Besaman, yaitu Saman yang dilakukan pada hari besar keagamaan seperti Idul Fitri atau Maulid Nabi Muhammad. Besaman dilakukan dengan dua cara, yaitu semalam suntuk (Saman Sara Ingi) dan dua hari dua malam (Saman Roa Lo Roa Inggi) dengan mengundang grup Saman dari kampung lain.
  • Saman Bale Alam, yakni Saman yang dilakukan pada siang hari dalam rangka memperingati hari besar. Biasanya dilakukan bersama-sama di sebuah lapangan dan mengundang grup Saman dari kampung lain untuk bertemu dan bertanding.

Keunikan Tari Saman

Tari Saman yang identik dengan tari seribu gerak, karena gerakannya begitu mendominasi, ditampilkan tanpa iringan saat musik. 

Sebagai penggantinya, Tari Saman menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha sebagai sinkronisasi dan mengempaskan badan ke berbagai arah.

Dalam penampilannya, penari Saman dipandu oleh seorang pemimpin yang biasa disebut Syekh. Penari saman dan syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang harmonis dan kompak.

Biasanya, yang melantunkan nyanyian adalah penari yang berada di tengah. Tari Saman selalu dibawakan secara berkelompok, minimal oleh tujuh orang. Bisa juga hingga puluhan atau ratusan penari, yang penting jumlahnya ganjil.

Keunikan Gerakan Saman

Tari saman memiliki beberapa unsur gerak, yaitu gerak tepukan tangan dan tepuk dada. Gerakan ini berupa guncang, kirep, lingang, dan surang-surang (semua dalam bahasa Gayo).

Gerakan lain dari tari ini berupa dua baris penari bernyanyi sambil bertepuk dan penari lainnya mengharmoniskan gerakan. Selain itu, ada juga gerakan tangan yang dominan. 

Terdapat berbagai macam gerakan tangan, seperti cilok (gerakan ringan ujung jari), cerkop (kedua tangan berimpit searah), dan tepok (gerakan tepuk dalam berbagai posisi).

Tari Saman mempunyai tempo yang semakin lama semakin cepat. Hal ini membuat tari Saman menjadi menarik dan memiliki gerak yang dinamis.

Tari saman dikenal juga sebagai Tari Seribu Tangan, memiliki makna yang amat dalam. Kata “Saman” dalam bahasa Suku Gayo menggambarkan perpaduan yang sempurna dan harmonis.

Dalam tarian ini, para penari bergerak bersama dan saling melengkapi menciptakan sebuah harmonisasi yang sempurna dan indah di pandang mata. 

Selain itu, gerakan Tari Saman yang sarat makna lokal dan universal ini menggambarkan harmoni antara manusia dan alam, serta antara manusia dengan Tuhan.

Karenanya, Tari Saman bukanlah sekedar seni pertunjukan, melainkan juga ekspresi visual tentang bagaimana keberagaman bisa menyatu dalam keindahan yang sempurna.

Makna Gerakan Tari Saman

Bukan tanpa makna, dikutip dari Keanekaragaman Seni Tari Nusantara oleh Resi Septiana Dewi, Syekh Saman diduga menguasai tarian Melayu kuno.

Sang ulama pun kemudian menghadirkannya lewat gerak yang disertai dengan syair-syair saat ia berdakwah.

Dalam setiap gerakan Tari Saman memiliki makna serta filosofi yang mendalam. Mulanya, Syekh Saman menciptakan gerak tari ini untuk sarana berzikir kepada Allah SWT. Hal itu terlihat pada aturan gerak dan sikap badan yang menyertai gerak.

Hingga kini Tari Saman juga kerap digunakan untuk media penyampaian pesan keagamaan (dakwah). Karenanya, tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, dan kepahlawanan.

Itu dapat terlihat dari lagu dan syair yang mengandung nilai dakwah dan nasihat.

Selain itu, dalam gerakan tari saman juga memiliki makna tertentu. Seperti saat para penari harus duduk membentuk garis lurus ke arah samping sambil berbaris, menjadi simbol manusia sebagai mahluk sosial.

Bersamaan dengan itu, gerakan tari itu sendiri juga ada yang mengandung penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Sementara pola duduk pada tari Saman, yakni kaki yang bertumpu layaknya duduk di antara dua sujud, menyimbolkan umat Islam yang tengah melakukan shalat.

Rekor-Rekor yang Diperoleh Tari Saman

Sebagai bukti bahwa Tari Saman telah diakui oleh dunia, tarian ini telah meraih beberapa penghargaan dan rekor taraf internasional. Beberapa di antaranya adalah:

1. Rekor Dunia 

Pada 2012, Tari Saman memecahkan rekor dunia dalam “The Longest Saman Dance”, yang melibatkan 6.002 penari yang menari selama 12 jam tanpa henti.

2. Pengakuan dari UNESCO 

Tari Saman diakui oleh UNESCO sebagai “Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Tak Benda Manusia”, yang mengangkat pesan perdamaian dan kesatuan Nangroe Aceh Darusallam ke seluruh dunia.

3. Tampil di Pentas Internasional 

Tari Saman setidaknya telah tampil di berbagai panggung internasional, termasuk acara Olimpiade di berbagai negara, membuktikan daya Tarik dan keelokannya di mata dunia.

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Back to top button