Laporan terbaru dari lembaga analisis data, Cakradata, menunjukkan bahwa emosi marah mendominasi respons netizen atau warganet terhadap keputusan mengangkat Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden (cawapres) bersama Prabowo Subianto. Studi ini diklaim dilakukan dengan tingkat akurasi sebesar 92% dan mencakup data percakapan dari berbagai platform media sosial.
Untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai sentimen publik, Cakradata mengumpulkan data percakapan dari berbagai media sosial seperti Twitter, Instagram, dan Facebook dalam periode 19-24 Oktober 2023. Tim analis data dari Cakradata kemudian melakukan analisis sentimen yang menghasilkan tingkat akurasi sebesar 92%.
Menurut laporan ini, emosi marah mendominasi respons netizen terhadap keputusan politik ini. Temuan ini menunjukkan betapa kontroversialnya keputusan mengangkat putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut sebagai cawapres Prabowo Subianto di mata publik.
Selain emosi marah, topik yang sering muncul dalam percakapan adalah desakan narasi dinasti politik. Ini menjadi isu yang paling banyak diperbincangkan, dengan persentase sebanyak 31% dari total percakapan online.
Meski begitu, tidak semua tanggapan negatif. Prabowo dan Gibran juga dinilai sebagai pasangan ideal dalam konteks kombinasi generasi. Sebanyak 35% percakapan menilai bahwa keduanya membentuk kombinasi yang harmonis antara generasi yang lebih tua dan lebih muda.
“Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya memahami sentimen publik dalam konteks keputusan politik,” ujar Kepala Cakradata, Muhammad Nurdiansyah, dalam laporannya, Kamis (26/10/2023).
“Kami berharap bahwa data dan analisis ini dapat menjadi referensi untuk berbagai pihak dalam memahami dinamika opini publik di Indonesia,” tambahnya.
