News

Survei IPO, Mayoritas Warga Merasa Hidup Aman di Tengah Buruknya Penegakan Hukum

Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei yang menunjukkan evaluasi publik terhadap kondisi umum sosial dan keamanan nasional. Hasilnya, mayoritas masyarakat merasa hidup aman, walaupun dalam rilis terbaru ini, IPO menyebut masyarakat menilai penegakan hukum buruk.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menyebutkan, survei terhadap persepsi masyarakat atas kondisi umum sosial dan keamanan nasional kali ini membalik hasil survei terdahulu yang mayoritas dari 1.200 responden merasa situasi keamanan dan sosial tidak aman karena dampak situasi politik.

“Di survei sebelumnya, kondisi sosial dan keamanan nasional ini dianggap buruk karena dampak kondisi politik di tingkatan nasional itu banyak juga dirasakan di tingkat bawah,” kata Dedi, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

Survei kali ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden yang tersebar secara proporsional secara nasional. Seluruh responden ditanyakan pandangannya bagaimana kondisi umum sosial dan keamanan nasional saat ini, sebanyak 4 persen menilai kondisinya sangat baik, 57 persen beranggapan baik, 21 persen menjawab buruk, 6 persen merasa kondisi sosial dan keamanan nasional sangat buruk, dan 12 persen lainnya tidak menjawab atau tidak tahu.

“Kali ini rupanya berbeda, justru kondisi sosial dan keamanan dianggap cukup baik karena melampaui 50 persen dari responden,” tambahnya.

Kemudian, IPO juga menanyakan dampak kondisi sosial dan keamanan nasional dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Survei menunjukkan 16 persen menjawab sangat berdampak, 52 persen mengaku terdampak, 11 persen menilai tidak ada pengaruh, dan 21 persen lainnya menjawab sangat tidak terdampak.

Kendati menilai kondisi sosial dan keamanan nasional berlangsung baik, masyarakat menilai penegakan hukum kita dalam persoalan serius. Setidaknya dalam lima bulan terakhir. Dari 1.200 responden, sebanyak 53 persen menganggap penegakan hukum buruk, enam persen menilai sangat buruk, dan 1 persen menilai baik. Sebanyak 36 persen menilai baik sedangkan 4 persen lagi memilih menjawab tidak tahu.

Back to top button