Setelah diisukan bakal mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM), Menteri Keuangan Sri Mulyani agak berubah. Penampilannya tetap sederhana, hanya saja, Sri Mulyani mulai irit bicara.
Ketika wartawan mencegatnya usai rapat terbatas (ratas) soal beras di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/2/2024), Sri Mulyani menghindar. Dia pasang jari telunjuk ke Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi yang hadir dalam ratas tersebut.
Ditanya rencana impor beras, Sri Mulyani yang mengenakan seragam Kemenkeu berwarna putih dengan celana hitam, tetap menjalankan aksi tutup mulut. Mungkin karena memang bukan bidangnya.
Tak mau ditanya soal lain-lain, eks Direktur Pelaksana World Bank itu, langsung ngacir, menuju mobil dinas yang siap mengantarnya ke kantor.
Usai rapat terbatas pada pekan lalu, membahas smelter alumunium atau bauksit, Sri Mulyani melakukan hal serupa. Belum ditanya para kuli tinta, Sri Mulyani langsung membentengi dengan kalimat yang cukup lugas. “Nggak usahlah ya, aku sudah tahu pertanyaannya,” kata Sri Mulyani sambil mengatupkan kedua tangannya, pertanda mohon maklum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2024).
Terkait isu Sri Mulyani mundur, menjadi atensi mantan Presiden serta Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, jika Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatan menkeu, justru berdampak negatif.
“Kalau semua hanya saya suruh mundur saja yang rugi siapa, bangsa dan negara. Apalagi yang namanya seperti Menteri Keuangan dia itu istilahnya kan tadi yang saya dapat masukan yang dihitung tuh buntungnya lho, jangan untungnya,” kata Megawati dalam sebuah wawancara ekslusif di sebuah stasiun TV nasional, dikutip Senin (12/2/2024).
Dia pun meminta seluruh menteri asal PDI-P untuk tetap bertahan hingga akhir kepemimpinan Presiden Jokowi. “Jadi saya bilang sama para menteri stay, why karena kalau ada orang yang mau dimasukkan ini kan pasti berebut dong kepingin banget dong segala masuk sopo,” kata Megawati.
