Ototekno

Sebelum Dilarang, Inilah Jurus TikTok Shop Menghabisi Bisnis Tokopedia Cs

Sementara TikTok Shop di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya mengalami peningkatan transaksi yang pesat, di Indonesia, platform ini justru mendapat larangan operasional dari pemerintah. Menurut pakar ekonomi digital dari CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS), Indrawan Nugroho, TikTok Shop telah meredefinisi dunia e-commerce dengan cara yang revolusioner.

Sebelum kehadiran TikTok Shop, pasar e-commerce di Indonesia sudah cukup mapan dengan dominasi dari beberapa nama besar seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Namun, TikTok Shop datang dengan pendekatan yang berbeda, yaitu live commerce, yang menawarkan interaksi langsung antara pedagang dan konsumen. 

Live commerce bukanlah konsep baru di industri ini, tetapi TikTok telah membawa efektivitas yang belum pernah ada sebelumnya.

Menurut data dari The Information, hanya dalam setahun, TikTok telah sukses meredefinisi pasar e-commerce, merangkul baik pedagang maupun konsumen dalam satu platform serba bisa.

Dengan 99 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia, TikTok Shop sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap e-commerce di negara ini. Namun, keputusan pemerintah untuk melarang operasionalnya di Indonesia membatasi potensi ini.

Kehadiran TikTok Shop sebenarnya bisa menjadi ancaman serius bagi pemain e-commerce tradisional di Indonesia. “Mereka telah berhasil mengubah paradigma dari e-commerce konvensional menjadi sebuah pengalaman berbelanja yang jauh lebih interaktif,” tambah Indrawan.

Meski memiliki potensi besar, TikTok Shop harus menghadapi larangan dari pemerintah Indonesia. Larangan ini menjadi sebuah ironi, mengingat bagaimana platform ini bisa menjadi revolusi dalam dunia e-commerce. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melarang TikTok Shop berdasarkan revisi Permendag No 50 Tahun 2020, dengan alasan perlu memisahkan antara fitur media sosial dan e-commerce.

TikTok Shop telah menunjukkan bagaimana sebuah platform bisa mengubah cara berbelanja online. Namun, di Indonesia, platform ini harus menemukan jalan keluar dari hambatan regulasi jika ingin memanfaatkan potensi pasar yang besar. 

Dengan larangan ini, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah pemain e-commerce tradisional akan mengambil pelajaran dari TikTok Shop atau tetap beroperasi dengan model bisnis konvensional mereka.

Back to top button