Market

Rotasi Kepemimpinan: Ira Dapat Posisi Baru di Unilever

Heboh mundurnya Ira Noviarti dari posisi Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), ternyata bagian dari estafet kepemimpinan dan model operasional perusahaan. Disiapkan posisi baru untuknya.

Sejauh ini, Ira dinilai berhasil mengeksekusi sejumlah poin prioritas yang mencakup, penguatan dan optimalisasi brand utama, memperluas portofolio hingga ke segmen premium dan value, membangun kekuatan dalam eksekusi untuk memperkuat posisi Unilever Indonesia di berbagai saluran distribusi, menerapkan prinsip e-everything dalam seluruh lini bisnis, dan tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.

“Kami bersama-sama melewati perubahan dan tantangan besar, membawa bisnis ke posisi yang lebih kuat seperti yang ditunjukkan dalam hasil Q3 2023 yang kami umumkan hari ini. Saya pribadi mengucapkan terima kasih atas kebersamaannya dengan Unilever Indonesia, terutama pada masa kepemimpinan saya tiga tahun terakhir,” kata Ira, Jakarta, dikutip Jumat (27/10/2023).

Ira menyatakan, kontribusi yang telah diberikan kepada negara dan masyarakat, perlu dilanjutkan. Dipercaya menjadi pucuk pimpinan Unilever tak lama kemudian muncullah pandemi COVID-19 pada 2020 dan 2021.

“Saya memulai posisi ini saat kita baru mulai menghadapi pukulan pandemi di tahun 2020, dan telah banyak yang kami lalui hingga hari ini. Bersama-sama, kami menavigasi begitu banyak perubahan dan tantangan, membawa perseroan ke posisi yang lebih kuat. Seperti yang bisa dilihat dari hasil kuartal III-2023 yang baru diumumkan,” paparnya.

Naga-naganya, Ira memang tidak akan meninggalkan Unilever. Karena, jabatan baru tinggal diumumkan saja.  Menunggu jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sekedar mengingatkan, Ira resmi mundur dari pucuk pimpinan Unilever pada 24 Oktober 2023. Keputusan ini, akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan RUPSLB selanjutnya.

Asal tahu saja, kuartal III-2023, penjualan bersih UNVR mencapai Rp10.2 triliun, dengan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 3,3 persen. Sedangkan volume domestik tumbuh 4,3 persen dibandingkan kuartal III-2022. Margin kotor di kuartal ini, meningkat 483 bps dibandingkan kuartal II-2022.

Selain itu, laba bersih UNVR melejit 21 persen (year on year/yoy), senilai Rp1,4 triliun. Menunjukkan kinerja Unilever cukup moncer ketimbang semester I-2023 yang laba bersihnya tergerus hingga 19.6 persen. Sementara penjualan bersih turun 5,5 persen. Selama periode Juli-September 2023, penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun.

Okie Ardiastama, Analis dan praktisi pasar modal, mengungkapkan bahwa sektor fast moving consumer goods (FMCG), cukup ekspansif. Semuanya bergantung daya beli masyarakat yang terus membaik, sehingga prospektus sektor FMCG semakin cerah.

Namun yang perlu dicermati saat ini, kata dia, adalah fluktuasi nilai tukar dan tren kenaikan suku bunga yang dinilai memengaruhi pertumbuhan industri FMCG menjelang berakhirnya semester II.

Back to top button