Market

Roda LRT Jabodebek Cepat Aus, Pakar Duga Salah Desain atau Spesifikasi

Kasus ausnya roda LRT Jabodebek yang baru 2 bulan beroperasi, diduga akibat salah desain rel. Ukuran rel di tikungan, lebih kecil dari aturan. Masalah ini harus cepat diketahui, agar bisa segera diperbaiki. 

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang mangatakan, ada sejumlah dugaan terkait ausnya roda kereta ringan tak bermasinis itu (LRT Jabodebek). “Harus cepat diketahui penyebabnya. Kami berharap, Kemenhub memperbaiki seluruh sarana dan prasarana LRT Jabodebek,” kata Deedy, dikutip Kamis (30/11/2023).

Dia bilang, dugaan kenapa terjadi keausan di bagian roda LRT Jabodebek dalam waktu cepat, karena kesalahan desain rel. Ada ketidaksesuaian antara roda dengan desain lebar rel.

Berdasarkan Permenhub No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api, tikungan rel beradius kurang dari 350 meter, harus ada penambahan lebar rel, atau gauge, sebesar 20 milimeter (mm). Masih kata Deddy, penambahan lebar rel LRT Jabodebek hanya 10 mm. Jadi, masih kurang 10 mm.

“Upaya Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kemenhub memberi oli atau pelumas di tikungan rel kereta, memang dapat mengurangi potensi keausan roda. Itu hanya quicks wins saja. Tidak menjawab masalah,” ungkapnya.

Dugaan lain, lanjut Deddy, terkait spesifikasi rel dan roda LRT Jabodebek yang kurang tepat. Saat keduanya bergesekan, roda kalah karena materialnya yang kurang keras. Atau ada faktor lain yang perlu diselidiki lebih mendalam. “Semuanya harus menunggu rekomendasi dari Sysstra, konsultan asal Ingggris yang ditunjuk Kemenhub untuk menyelidiki masalah di LRT Jabodebek,” kata dia. 

Jika semua dugaan itu terbukti, Deddy mengusulkan audit menyeluruh terhadap LRT Jabodebek. Di mana, sarana dan prasarana LRT Jabodebek diaudit oleh tim independen. Yang berisikikan para pakar transportasi, akademisi yang paham betul soal perkereta-apian.  

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengatakan, Systra diharapkan mampu memberikan masukan yang komprehensif untuk mengatasi ausnya roda LRT Jabodebek. “Kami ingin fokus kepada solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi sehingga pemenuhan headway 7,5 menit dapat segera terwujud,” tutur Risal.

Back to top button