Hangout

Rentan Menular, 300 Ribu Pasien HIV Tak Konsumsi ARV

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat sebanyak 60 persen penderita HIV tidak mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV) sehingga masih berpotensi menularkan penyakitnya ke masyarakat.

Demikian disampaikan juru bicara Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers yang bertajuk ‘Melindungi Anak dari Penyakit Menular Sexual’ yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Dari 526.841 orang yang terinfeksi HIV, hanya 429.219 orang yang sudah melakukan pendeteksian dini dan mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit menular seksual tersebut. Artinya, ada lebih dari 100 ribu orang yang berpotensi menularkan virusnya pada masyarakat.

“Sebanyak 300 ribu pasien yang positif HIV tadi tidak mendapatkan pengobatan. Jadi hampir 60 persen tidak mendapat pengobatan ARV yang juga berpotensi menularkan HIV ke masyarakat, tutur Syahril.

Data Kemenkes juga mencatat sebanyak 14.150 anak dari usia 1-14 tahun dinyatakan positif HIV. “Artinya, akan mempengaruhi kualitas hidup kedepannya, maka akan berpengaruh terhadap kualitas hidup maupun masa depannya,” ujarnya.

Menurutnya angka ini akan terus bertambah akibat dari kurangnya deteksi yang dilakukan di masyarakat serta pengobatan yang tidak memadai. Oleh karenanya, menurut dr. Syahril, perlu dilakukan skrining dan deteksi yang baik sehingga dapat memutus rantai penularan HIV.

“Hasil akhir yang dihasilkan adalah angka dan data anak yang terinfeksi HIV sejak dilahirkan dapat ditekan. Angka kesakitan dan kematian juga dapat ditekan. Dan yang terpenting adalah menekan beban negara dalam penanggulangan masalah kesehatan di masyarakat,” pungkas dia.

Back to top button