Market

Punya 10 Juta Investor, Potensi Besar Pasar Modal Indonesia

Jumat, 13 Jan 2023 – 14:29 WIB

Pasar modal di akhir tahun menggeliat, Jakarta, Jumat (9/12/2022). (Foto: Bareksa).

Di tengah ancaman resesi dunia, perdagangan saham di lantai bursa Indonesia diprediksi tetap besar. Sedikitnya ada 10 juta investor berburu cuan di lantai bursa.

Founder & CEO PT Moduit Digital Indonesia, Jeffry Lomanto, menyebutkan, pasar saham di Indonesia tetap menjanjikan. Di tengah perlambatan ekonomi global, termasuk peluang resesi di sejumlah negara maju. Saat ini, terdapat 10 juta investor potensial di pasar modal dalam negeri.

“Ini potensi besar, kami ingin berperan dalam memberikan akses investasi dengan edukasi yang tepat. Agar mendatangkan manfaat dan kesejahteraan bagi mereka di masa depan. Sekaligus berkontribusi pada perekonomian nasional,” papar Jeffry, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Untuk memudahkan tujuan tersebut, kata dia, Moduit selaku platform investasi digital, menjalin kemitraan strategis dengan PT Solusi Finansialku Indonesia (finansialku). Sinergi ini diharapkan bisa mendorong pengembangan layanan keduanya.

“Saat ini Moduit lebih fokus kepada segmen High Net Worth Individual (HNWI), sementara Finansialku sangat kuat dengan audiens yang lebih muda & digital savvy. Sehingga, kemitraan ini akan membantu memperkuat Moduit untuk bisa memberikan layanan bagi investor pemula,” papar Jeffry.

CEO Finansialku, Melvin Mumpuni mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama strategis dengan Moduit. “Melalui kerja sama strategis ini, kami akan mendapatkan keahlian dari moduit dalam penasihat investasi. Sehingga, kami bisa saling melengkapi untuk memberikan layanan & produk yang lebih terintegrasi bagi nasabah Finansialku maupun Moduit.” kata Melvin.

Saat ini, kata Chief Business Officer Moduit, Stefanus Adi Utomo, Moduit memiliki 150 advisor yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah advisor perlu terus ditingkatkan, seiring pesatnya pertumbuhan investor baru di pasar modal. Terutama yang profilnya lebih muda yang akan menjadi investor di masa depan.

Sepanjang 2022, pasar modal tumbuh lebih rendah ketimbang 2021. Persisnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2022, tumbuh 4,08 persen. Jauh di bawah pertumbuhan 2021 sebesar 10,08 persen.

Meski tumbuh kontet pada 2022, nilai kapitalisasi pasar modal melejit lebih dari 15 persen ketimbang tahun sebelumnya. Per Desember 2021, kapitalisasinya sebesar Rp9.495 triliun, atau setara US$600 miliar. Nilai transaksi perdagangan rata-rata tumbuh 10,1 persen per 29 Desember 2022, menjadi Rp14,7 triliun dibandingkan 2021.

Atas capaian 2022 itu, Bursa Efek Indonesia (BEI), mencatat IHSG menempati peringkat 2 di Asia Tenggara (Asean), di bawah STI (Singapura) yang meningkat 4,27 persen. Sedangkan di bawah IHSG adalah SETi (Thailand) yang naik 1,12 persen. Sedangkan kawasan Asia Pasifik, IHSG bertengger di peringkat tiga. IHSG unggul dari indeks Shanghai Composite (Tiongkok), Nikkei 225 (Jepang), HSI (Hong Kong), dan KOSPI (Korea Selatan).

Back to top button