News

PSI Jangan Politisasi Tragedi Kanjuruhan, Harus Kreatif Katrol Suara

Suporter sepak bola meletakkan bunga saat mengikuti doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022).

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diminta kreatif dalam meningkatkan elektoral. Jangan memanfaatkan simpati atau duka publik untuk mencari simpati. Gelaran tahlilan akbar tragedi Kanjuruhan dianggap bermuatan politis dan malah menjadi bumerang untuk parpol yang memposisikan diri sebagai partainya milenial itu.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, momentum duka atas tragedi Kanjuruhan yang hingga Kamis (6/10/2022), telah menelan 131 korban tewas tidak elok untuk dipolitisasi. Lebih baik PSI menunjukkan kepeduliannya atas peristiwa terburuk dalam sejarah olah raga di Indonesia dalam aksi yang konkret.

“Kelihatannya PSI sedang menggunakan momentum duka Kanjuruhan untuk menguntungkan partainya. Kelihatannya juga tragedi kemanusiaan tersebut dijadikan alat atau ajang untuk bisa dikapitalisasi oleh PSI secara politik untuk sosialisasi dan eksistensi partai. Karena partai butuh isu dan momentum untuk bisa mengatrol elektabilitasnya, termasuk PSI,” ujarnya.

Menurut dia, apabila PSI serius memiliki kepedulian dan hendak membantu para korban yang terdampak dari tragedi Kanjuruhan, maka PSI diminta melakukannya dengan konkret tanpa menggelar aksi di ruang terbuka. Walaupun tahlilan yang digelar PSI merupakan hal baik, namun motif politik yang melatarbelakangi PSI patut dipertanyakan.

“Bisa saja itu dilakukan dan terjadi, istilahnya bukan hanya mempolitisasi, tapi kapitalisasi. Kalau mau bantu, ya bantu aja tapi sekali ya itu yang bisa dilakukan PSI. Duka orang lain menjadi momentum membangun eksistensi partai,” jelasnya.

Dia meminta PSI yang mencitrakan partainya anak muda harus kreatif menyosialisasikan partai dengan program dan kepedulian nyata agar eksistensinya diapresiasi banyak pihak. Jangan memanfaatkan momentum apalagi duka untuk menyosialisasikan partai kepada masyarakat.

“Mungkin tidak ada cara lain yang lebih kreatif untuk membangun eksistensi partai untuk melakukan tahlilan. Tragedi tersebut untuk kepentingan partai politik, itu kurang bagus,” pungkasnya.

 

Safarian Shah

 

Back to top button