Market

Dituding Tukang Ganjal Anggaran Kemenhan, Sri Mulyani Jawab dengan Senyuman


Sosok Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menjadi buah bibir pasca debat calon presiden pada minggu malam (7/1/2024). 

Pasalnya, Sri Mulyani disebut calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto sebagai pengganjal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Saat ditanya wartawan yang sudah menunggu, Sri Mulyani memberikan respons tak biasa Selama ini, Sri Mulyani dikenal sebagai menteri yang cukup terbuka dengan wartawan.

Kali ini, Sri Mulyani hanya menjawab dengan senyum usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024). Dia pun langsung ngacir, menghindari wartawan, menuju mobil dinas.

Mengingatkan saja, Prabowo menyebut Sri Mulyani mengurangi jatah anggaran Kemenhan. Saat itu, Prabowo yang masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) itu, menjawab pertanyaan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Terkait jebloknya kinerja Kemenhan berdasarkan Minimum Essential Force (MEF).

“Pak ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan termasuk Menteri Keuangan dan masalah yang kita hadapi tolong saya memang sudah jadi menteri pertahanan empat tahun. Tetapi kita diganggu oleh COVID-19 dua tahun. Di mana, terjadi refocusing,” kata Prabowo.

“Jadi banyak yang kita ajukan tidak disetujui oleh menteri keuangan. Jadi sebagai seorang menteri, sebagai seorang tim player saya harus loyal. Jadi saya tidak banyak bicara di depan umum,” sambungnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menkeu, Yustinus Prastowo menerangkan saat pandemi COVID-19, dibutuhkan respons kebijakan yang baik, dan penanganan dengan segenap daya upaya untuk mengatasi dampak kesehatan sosial dan ekonomi.

Salah satu kebijakan yang diambil dan didukung oleh DPR RI adalah refocusing anggaran.
“Melalui keputusan Sidang Kabinet dan ditindaklanjuti dengan berbagai koordinasi, refocusing anggaran yang dilakukan pada masa pandemi covid berlaku untuk semua Kementerian dan Lembaga (K/L) melalui penyusunan prioritas ulang belanja oleh K/L, demi menangani dampak pandemi COVID-19,” cuit Yustinus, dikutip dari akun medsos X, yakni @prastow.  miliknya.

Dia mengatakan, refocusing kegiatan dan anggaran ditetapkan dan diputuskan oleh masing-masing K/L terhadap kegiatan yang dianggap dapat ditunda. K/L sendiri yang memahami kegiatan yang paling mendesak dan prioritas, serta kegiatan atau program yang dapat ditunda karena pandemi.

Refocusing dilakukan K/L dengan memblokir anggaran dari kegiatan yang diusulkan ditunda oleh K/L. Kegiatan dan anggaran yang dilakukan blokir dapat dilakukan relaksasi (buka blokir) sesuai prioritas dan kondisi anggaran.

“Pelaksanaan anggaran oleh K/L dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selanjutnya diaudit oleh BPK dan dipertanggungjawabkan kepada DPR. Kita bersyukur berkat kerjasama, sinergi, dan dukungan seluruh pihak, Indonesia dapat menangani pandemi dengan baik dan termasuk negara yang dapat kembali pulih lebih cepat dan kuat,” jelasnya.

 

Back to top button