Market

Proyek Jalur Khusus Trans Semarang Mulai Digarap Tahun Depan


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Budi Prakosa menyampaikan rencana pembangunan dedicated line, atau jalur khusus untuk Bus Rapit Transit (BRT) Trans Semarang pada 2025.

Budi menyebut, sudah ada lembaga donor Jerman yang tertarik membangun jalur khusus Trans Semarang. sebelum pembangunan harus dilakukan beberapa tahapan. “Harus ada beberapa tahapan dan saat ini sudah pada tahap pengusulan ke Greenboom Bappenas 2023,” kata Budi saat Diskusi Proyeksi Awal Tahun di Balai Kota Semarang, dikutip dari InilahJateng, Kamis (4/1/2024).

Ia menyampaikan, berdasakan timeline rencana pembangunan BRT dedicated line, penyusunan updating studi kelayakan (feasibility study) telah dilakukan pada November 2023. Selanjutnya dilakukan penyusunan dokumen lingkungan dan Amdal Lalin pada Oktober 2023 hingga Februari 2024.

“Yang pasti sekarang lagi masuk ke proses Greenbook. Jadi, ini satu proses bahwa loan dari lembaga donor sudah bisa disetujui Bappenas, sehingga (pembangunan) direncanakan 2025,” jelasnya.

Pembangunan jalur khusus Trans Semarang ini, kata dia, dilakukan untuk meningkatkan layanan transportasi umum bagi masyarakat Kota Semarang. Termasuk di dalamnya pengkajian kembali rute BRT Trans Semarang.

“Jadi nanti akan kami sesuaikan, studi kelayakannya paling optimal seperti apa,” jelasnya, saat ditanya apakah jalur khusus tersebut akan memakan jalan protokol yang sudah ada atau dibuatkan sendiri.

Terkait dengan besaran anggaran, Budi menyebut pembangunan dedicated line ini akan menelan anggaran sekitar Rp2 triliun. Pembangunan tersebut dengan panjang koridor sekitar 17,4 kilometer.

Sementara berdasar rencana pembangunan, jalur khusus tersebut akan terbagi menjadi tiga yakni Simpang Ngaliyan-Simpang Pedurungan, Stasiun Tawang-Tugu Muda dan Simpang Lima-Jalan Veteran.

Rencananya, lanjut Budi, jalur khusus akan difokuskan mulai dari kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) hingga kawasan Hanoman yang meliputi jalan milik kota dan provinsi. “Jalan milik Pemkot Semarang (jalur khusus Trans Semarang) ada. Kemudian beberapa (jalan) masih punya provinsi. Tapi, nanti akan didiskusikan bersama,” tandasnya.

 

Back to top button