News

Program Kartu Anak Sehat untuk Cegah Stunting Ala Gibran Berpotensi Hambat Pelayanan

Anggota BPJS Watch Timboel Siregar menganggap program pencegahan stunting lewat kehadiran Kartu Anak Sehat ala bakal calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto dan bakal calon wakil Presiden (Bacawapres) Gibran Rakabuming Raka tak ada yang spesial.

Malah, menurut Timboel, Kartu Anak Sehat yang disodorkan Gibran dalam pidato perdananya di depan ratusan relawan di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (25/10/2023) justru akan menghambat pelayanan ke masyarakat.

“Tidak perlu diatur dengan kartu karena administrasi kartu tersebut akan menghambat pelayanan kepada seluruh Ibu yang sedang mengandung calon bayi dan bayi baru lahir,” ucap Timboel kepada Inilah.com.

Timboel menganggap, kehadiran kartu akan mempersulit pelayanan yang akan diberikan. Apalagi ketika kasus seorang ibu misalnya tidak memiliki kartu tersebut.

“Jangan sampai ada Ibu yang tidak memiliki kartu tersebut tidak bisa mengakses layanan Kesehatan untuk pencegahan stunting,” ucap Timboel.

Program pencegahan stunting menurut dia sudah dicanangkan pemerintah bersama Kementerian Kesehatan RI. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

“Program stunting itu program yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Kemenkes untuk seluruh rakyat Indonesia, sehingga seluruh rakyat berhak atas pelayanan tersebut,” papar Timboel.

Untuk mencapai target tersebut pemerintah melakukan dua intervensi holistik yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. 

Intervensi spesifik adalah intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan kepada ibu sebelum dan di masa kehamilan, yang umumnya dilakukan di sektor kesehatan.

Sedangkan intervensi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dan merupakan kerja sama lintas sektor.

Back to top button