Hangout

Saat Tim Bayangan Menteri Nadiem Jadi Simalakama

Kamis, 29 Sep 2022 – 22:12 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim (Foto: ist)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim (Foto: ist)

Pengamat Pendidikan UNJ, Rakhmat Hidayat menilai, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat ini ibarat memiliki buah simalakama. Pasalnya kegaduhan yang timbul akibat kehadiran tim bayangan (shadow team) yang mencuat justru menuai resistensi.

“Akibat tim shadow ini, kemudian dia klarifikasi sana-sini, ya itu akhirnya kebabisan energi untuk menangkis semua serangan-serangan, kritik tekanan dari publik. Akhirnya tadi, Nadiem terjebak ke dalam kegaduhannya sendiri. Ibarat kata, ini seperti buah simalakama buat Nadiem gitu ya,” kata Rakhmat kepada inilah.com, Kamis (29/9/2022).

Rakhmat menambahkan, Menteri Nadiem cenderung kebingungan dengan sederet kebijakannya sendiri. Termasuk menghadirkan tim eksternal yang berjumlah 400 orang itu.

Terlebih merujuk pada inkonsistensi argumen yang ditunjukkannya Nadiem di dua forum berbeda. Pertama, ketika Nadiem mengungkap adanya tim bayangan sebanyak 400 orang dalam forum Transforming Education Summit oleh PBB.

Kemudian, sosok pencetus Gojek itu mengoreksi istilah tim bayangan menjadi vendor yang memiliki fungsi sebagai mirroring dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.

“Dia ciptakan kegaduhan di PBB, terus di siang DPR RI, dia klarifikasi dan ini polanya terus berulang. Ngeles sana ngeles sini, di dalam kepemimpinan Nadiem Makarim. Ini yang menimbulkan tekanan publik yang kemudian serangan publik terhadap Nadiem semakin kencang gitu,” tegas Rakhmat.

Sebelumnya, Nadiem mengatakan pihaknya akui ada kesalahan penggunaan frasa terhadap “shadow organization” atau organisasi bayangan dalam pertemuan di Markas PBB, Amerika Serikat.

“Ada satu kesalahan dalam menggunakan kata ‘shadow organization’, yang saya maksud itu organisasi ‘mirroring’ terhadap kementerian kami,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR yang dipantau di Jakarta, Senin (26/9/2022).

“Artinya setiap dirjen yang menyediakan layanan bisa menggunakan tim yang bekerja sama untuk mendorong dan menerapkan kebijakan melalui platform teknologi,” lanjut dia.

Nadiem tegas menyebut tim tersebut ialah vendor. Yakni, tim permanen yang berada di bawah naungan anak perusahaan Telkom.

”Dan memang itu secara teknis adalah vendor. Jangan ada yang menyebut mereka itu bukan vendor. Mereka adalah vendor,” sambungnya.

Nadiem juga menjelaskan bahwa pihaknya memiliki 400 orang product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai “shadow organization”dan melekat untuk kementerian.

dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI kemarin (26/9), Mendikbudristek itu mengklarifikasi. Nadiem mengaku ada sedikit kesalahan dalam penggunaan kata tim bayangan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button