Market

Jokowi Akui Kontribusi Sektor Properti hingga 2022 Capai Rp2.800 Triliun

Kontribusi sektor properti, real estat, dan konstruksi mampu menjadi penggerak perekonomian saat mengalami perlambatan. Apalagi memiliki multiplier effect yang mampu menggerakkan sektor lain. Termasuk menyerap hingga 19 juta orang.

Bahkan kontribusi sektor real estat pada 2018-2022 mencapai Rp 2.300-Rp 2.800 triliun per tahun, sehingga memberikan kontribusi sebesar 16% pada produk domestik bruto atau PDB.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri Musyawarah Nasional (munas) Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) 2023 di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

“Kalau kita lihat kontribusi 2018-2022, setiap tahunnya mencapai Rp 2.300-Rp 2.800 triliun. Sangat besar sekali dan memberikan kontribusi 16% terhadap PDB ekonomi. Tenaga kerja yang tersangkut dalam perputaran di ekonomi REI mencapai 13-19 juta orang, ini juga sangat banyak sekali,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Sektor properti, real estat, dan konstruksi juga memberikan multiplier effect yang besar.

“Multiplier effect-nya ke 185 sub-sektor industri lainnya, ini juga banyak sekali. Tidak ada industri lain yang semasif ini efeknya, yang ada hanya di properti, real estat, dan konstruksi,” kata Jokowi.

Jokowi mencontohkan, sektor real estat berpengaruh terhadap industri material, furnitur, elektronik, dan jasa.

“Semua industri tersangkut di sini, semen, batu bata, besi, cat, semuanya bergerak kalau industri properti dan real estate bergerak. Jangan lupa industri jasa dari yang namanya tukang listrik, tukang sampah, tukang kebun, sedot wc, semuanya bergerak,” kata Jokowi.

Back to top button