Hangout

Pesona Wisata Alam dan Budaya di Desa Tertinggi di Jawa

Sabtu, 16 Jul 2022 – 14:41 WIB

Pesona Wisata Alam dan Budaya di Desa Tertinngi di Jawa

Menteri Sandiaga di Wonosobo. (Liputan6).

Saat plesiran ke Wonosobo, belum lengkap tanpa menikmati matahari terbit atau sunrise di Puncak Sikunir. Berada di Desa Sembungan, desa tertinggi di Pulau Jawa.

Saat bertandang ke desa itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf/Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno terkesima. Perpaduan destinasi wisata alam Telaga Cebong dan wisata budaya Potong Rambut Gimbal, puna daya tarik fantastis.

Untuk meningkatkan potensi wisata di desa tersebut, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Astra. ”Saya ingin berikan tepuk tangan kepada Astra yang telah menjadikan ini Tunas Kampung Berseri Astra. Sebagai mitra kita untuk membangkitkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Menteri Sandiaga didampingi Wakil Bupati Wonosobo, M Albar.

Karena memang indah, obyek plesiran di Desa Sembungan ini, masuk 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Kemenparekraf berkomitmen untuk memasukan desa wisata sebagai program unggulan. Demokratisasi pariwisata adalah memberikan dampak pariwisata berkeadilan.

”Karena desa wisata ini yang merasakan seluruh masyarakat langsung. Kunjungan setiap tahun di Desa Wisata Sembungan 250 ribu itu langsung berdampak kepada masyarakat di sini,” beber Menteri Sandiaga.

Desa Wisata Sembungan, berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berada di ketinggian sekitar 2.300 Mdpl. Ini desa tertinggi se-Pulau Jawa. Istimewa.

Lokasinya mudah dijangkau dari Wonosobo, berjarak sekitar 24 kilometer dengan waktu tempuh 55 menit.

Puncak Sikunir merupakan destinasi ikonik yang menjadi unggulan. Objek wisata tersebut menawarkan keindahan pemandangan matahari terbit yang tiada duanya.

Untuk dapat menikmati sunrise di sana, wisatawan dapat mengunjunginya pada musim kemarau di mana cuaca cenderung lebih cerah dan tak berkabut. Dalam perjalanan menuju puncak bukit, wisatawan akan disuguhkan pemandangan yang indah.

Salah satunya adalah pemandangan Telaga Cebong. Itu merupakan telaga yang terjadi dari bekas kawah purba, dulunya memiliki luas sekitar 18 hektar (ha). Kini mulai menyempit dan tersisa sekitar 12 ha.

Lokasi Telaga Cebong berada di sebelah barat Gunung Sikunir dengan bentuk menyerupai cebong/berudu mungkin dari bentuk itulah akhirnya telaga ini diberi nama telaga cebong.

Kemudian, ada air Terjun Sikarim. Itu merupakan curug tertinggi yang ada di Pulau Jawa karena memiliki ketinggian sekitar 125 meter. Airnya mengalir melewati tebing batu yang sangat tinggi, terdapat beberapa aliran air di tebing tersebut. Air yang mengalir tersebut berasal dari Telaga Cebong.

Sementara soal potensi seni dan budaya, desa tersebut memiliki beragam tarian. Salah satunya, Tari Angguk. Tari tersebut merupakan hiburan atau pendukung untuk menyemarakkan perhelatan, pernikahan atau nadir (membayar janji).

Budaya Ruwatan Cukur Gimbal

Itu merupakan upacara pemotongan (cukur) rambut pada anak-anak berambut gimbal (gembel). Ritual ruwatan yang diadakan pada tanggal satu suro menurut kalender jawa ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan, atau malapetaka). Soal kuliner, wisatawan dapat berburu Carica, Terong Belanda, dan Purwaceng.

Di desa ini, para wisatawan juga dapat bermalam. Tersedia 40 homestay dengan biaya sewa per kamar antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu per malam. Fasilitas umum pun lengkap, seperti halnya desa wisata lainnya.

Back to top button