Kanal

Permasalahan Pengangguran dan Ketenagakerjaan, di Mana Peran Negara?

Pengangguran sudah menjadi fenomena umum yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, bahkan bisa menjadi hal yang cukup sensitif untuk diperbincangkan.

Di Indonesia, permasalahan tentang pengangguran dan ketenagakerjaan sudah menjadi hal yang sering ditemui. Hal ini terjadi karena sulitnya mencari pekerjaan sementara orang yang mencari kerja sangat banyak dan persaingan pun semakin ketat sementara lapangan kerja yang disediakan sangat terbatas sehingga menyebabkan banyak yang tidak mendapatkan pekerjaan.

Menurut laporan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistika (BPS) pada Februari 2023, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang (5,45 persen). Meski jumlah itu sudah berkurang dari angka pengangguran yang tercatat pada Februari 2022 yang sebesar 8,40 juta, tetapi hal tersebut tidak bisa menjadi patokan karena nyatanya masih banyak masyarakat yang menganggur akibat sulitnya mencari pekerjaan saat ini.

Pengangguran dan tenaga kerja merupakan topik yang penting dalam ekonomi makro Indonesia. Meskipun tingkat pengangguran terus menurun sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia masih memiliki sejumlah besar pengangguran, pekerja informal, dan yang setengah menganggur.

Pengangguran di Indonesia tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi juga di pedesaan. Data menunjukkan bahwa tingkat pengangguran perkotaan lebih tinggi daripada pengangguran di pedesaan.

Pemerintah harus turun tangan mengambil langkah besar dalam menyelesaikan masalah ini, sebab menyangkut kepentingan masyarakatnya.

Tentu jika dibiarkan akan semakin menambah runtutan masalah-masalah baru seperti penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat, terhambatnya pertumbuhan ekonomi, dan meningkatnya angka kriminalitas yang umumnya terdesak kebutuhan ekonomi.

Bagaikan bumi dan langit, jumlah pencari kerja di Indonesia jauh di atas lowongan kerja yang tersedia. BPS mencatat pada 2022, jumlah pencari kerja sebanyak 937.176 orang, sedangkan lowongan kerja hanya berjumlah 59.276. Artinya satu lowongan kerja diperebutkan oleh sekitar 16 orang. Jumlah tersebut belum ditambah pekerja asing yang keberadaannya makin didukung regulasi.

Pengangguran
Antrean para pencari kerja di sebuah acara bursa lowongan kerja di Jakarta. [foto: Antara]

Tingginya Tingkat Pengangguran

Salah satu masalah utama di Indonesia adalah tingginya tingkat pengangguran, terutama di kalangan pemuda. Opini tentang hal ini bisa bervariasi, tetapi umumnya dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi yang belum merata dan keterbatasan lapangan kerja.

Beberapa mungkin berpendapat bahwa pemerintah harus mengambil tindakan yang lebih tegas untuk menciptakan peluang kerja baru, mendorong sektor-sektor yang berpotensi tinggi, dan memberikan pelatihan keterampilan kepada tenaga kerja agar mereka lebih siap menghadapi permintaan pasar.

Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi

Sebagian orang berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang lambat dan rendahnya tingkat investasi merupakan penyebab utama tingkat pengangguran yang tinggi.

Dalam pandangan ini, penting bagi pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif, mendorong investasi dalam sektor-sektor produktif, dan mengurangi hambatan birokrasi yang sering kali memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Pendidikan dan Keterampilan

Beberapa orang berpendapat bahwa masalah pengangguran juga terkait dengan kurangnya kualifikasi dan keterampilan tenaga kerja.

Untuk mengatasi ini, mereka mendorong pemerintah dan sektor swasta untuk berinvestasi dalam pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, serta memberikan pelatihan keterampilan kepada tenaga kerja agar mereka dapat bersaing dalam pasar global yang semakin kompetitif.

Kewirausahaan dan Inovasi

Sebagian orang berpendapat bahwa mendorong kewirausahaan dan inovasi adalah kunci untuk mengatasi pengangguran.

Dalam pandangan ini, pemerintah harus menciptakan lingkungan yang mendukung bagi wirausahawan, termasuk akses yang lebih mudah ke pembiayaan, infrastruktur, dan dukungan kebijakan.

Penting untuk dicatat bahwa masalah ini kompleks dan tidak ada solusi tunggal yang dapat menyelesaikannya. Diperlukan pendekatan yang holistik dan kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan ini dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia.

Dalam Islam, penguasa yang menjalankan roda pemerintahan berperan sebagai pelayan dan pengurus rakyatnya. Negara bertanggung jawab mewujudkan kemaslahatan rakyat dan memberikan pelayanan. Islam tegas menjadikan negara sebagai penanggung jawab dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya.

Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW: “Seorang Imam (kepala negara) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyatnya.” (HR Bukhari).

Back to top button