Kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras mencapai 1 juta ton dilakukan dengan menyiapkan 27 pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo.
Pelayanan untuk bongkar beras impor ini di pelabuhan dilakukan dari ujung timur hingga barat Indonesia. Pelindo memberikan pelayanan dengan pola waktu pengoperasian 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
“Pola pemberian layanan operasional 24/7 atau non stop sudah Pelindo terapkan sejak beberapa tahun lalu. Waktu kerja ini berlaku untuk semua jenis komoditas yang akan dibongkar muat, termasuk beras. Di sini kami ingin memastikan kelancaran arus barang di pelabuhan tetap terjamin,” kata Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono seperti mengutip dari keterangan resmi perseoran, Senin (13/11/2023).
Adapun impor 1 juta ton beras dijajaki Perum Bulog dengan beberapa negara mitra sejak beberapa waktu lalu. Kedatangan beras impor tersebut rencananya akan tiba hingga akhir tahun ini.
Namun saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke China Oktober lalu, tercapai mencapai kesepakatan untuk mengimpor dari negeri Tirai Bambu tersebut mencapai 1 Juta ton. Hal itu disampaikan Dirut Perum Bulog, Budi Waseso.
“Kalau China kan sudah terikat, berarti kita sudah punya nih cadangan 1 juta di China,” sebut Dirut Perum Bulog Budi Waseso di kantornya, Rabu (18/10/23) lalu.
Langkah impor beras itu bertujuan mengamankan stok beras sampai momen pemilu-Lebaran mendatang. Apalagi, pemerintah akan menyalurkan beras untuk bansos di periode Januari-Juni 2024 mendatang.
