Air Susu Ibu (ASI) menjadi asupan gizi yang sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. Para ahli gizi menyarankan pemberian ASI secara eksklusif dapat diberikan pada 6 bulan pertama. Tidak hanya itu, pemberian ASI juga dianjurkan hingga anak berusia 2 tahun untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Dosen Gizi Universitas Andalas, Azrimaidaliza atau yang akrab disapa Minda menyebutkan bahwa ibu yang memberikan ASI kepada bayinya akan berdampak baik, salah satunya adalah mendapatkan ikatan emosi.
“Hal yang penting juga bagi ibu atau keluarga, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk beli makanan dan minuman selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Lebih efisien dan dengan ibu menyusi kan bayinya ada ikatan emosi antara ibu dan bayi atau yang kita kenal dengan bonding,” jelas Minda kepada Inilah.com, Senin (1/8/2022).
Selain itu Minda juga menjelaskan, ibu menyusui tidak boleh banyak pikiran dan terlalu lelah, karena hal ini akan berdampak pada jumlah ASI yang keluar. Tips berikutnya, agar ASI keluar dengan lancar maka sang ibu pun harus memiliki motivasi yang kuat. untuk bisa memberikan ASI bagi bayinya.
“Sebenarnya dalam menyusui itu ibunya harus relaks tidak boleh banyak pikiran dan tidak boleh capek. Dan harus ada keyakinan dan motivasi bahwa ibu bisa memberikan ASI kepada bayinya. Karena keluar ASI sebenarnya karena faktor dari pemikiran atau stimulus dari otak,” sambung Minda.
Tidak hanya itu, peran dan dukungan suami serta keluarga juga dapat membantu memperlancar keluarnya ASI. Nah bagaimana jika sang ibu adalah pekerja, sedangkan dikatakan bahwa ibu tidak boleh terlalu lelah?
Minda menjelaskan bahwa untuk ibu yang bekerja bisa menggunakan alternatif memerah ASI sekaligus didukung oleh suami serta keluarga dalam membantu pekerjaan rumah tangga.
“Untuk ibu yang bekerja ya, kalau tidak bisa setiap saat menyusui bayinya setelah 3 bulan cuti, bisa diperah ASI-nya dan support suami dan keluarga dalam membantu pekerjaan ibu di rumah tangga,” pungkasnya.
