Market

Penumpang Sepi, KCIC Banting Harga Tiket Kereta Whoosh Jadi Rp150 Ribu


Mulai Sabtu (3/2/2024), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menerapkan tarif dinamis (dynamic pricing), untuk tiket Kereta Whoosh yang sebelumnya disebut sepi penumpang.

General Manager Corporate Secretary (GM Corsec) KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, penerapan skema tarif dinamis ini, memungkinkan penumpang mendapatkan tiket Kereta Whoosh dengan harga yang lebih murah di waktu tertentu. “Dalam skema baru ini dimungkinkan dalam satu hari terdapat beberapa tarif yang berbeda untuk perjalanan Whoosh,” kata Eva di Bandung, Senin (29/1/2024).

Eva menjelaskan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan tarif dinamis diantaranya jam sibuk atau jam non sibuk, momen liburan atau non liburan, hingga pada hari kerja ataupun akhir pekan.

Ia menambahkan, pada jam sibuk akan ditawarkan tarif yang lebih mahal. Sebaliknya, tiket di luar jam sibuk ditawarkan lebih murah. “Penumpang diberi alternatif perjalanan dengan tarif yang berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan daya belinya,” kata dia.

Dia menyebut, tarif yang akan diberlakukan nanti untuk kelas premium ekonomi berkisar mulai dari Rp150.000, Rp175.000, Rp200.000, Rp225.000, hingga Rp250.000.

Menurut dia, tarif dinamis ini akan memberikan nilai tambah bagi penumpang. Adanya fleksibilitas harga diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat. “Penerapan tarif dinamis ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menuturkan, tingkat okupansi Kereta Whoosh masih berada di atas 60 persen. Meski demikian, dia mengakui adanya penurunan jumlah penumpang.

Kata Dwiyana, rata-rata penumpang harian Kereta Cepat jakarta-Bandung buatan China ini, berada di kisaran 14.000 hingga 16.000 orang. Turun jika dibanding selama masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 yang mencapai 21.000 penumpang per hari.

Namun, dia mengatakan, penurunan ini masih wajar, karena adanya dinamika pergerakan penumpang pada masa peak season seperti libur Nataru dan periode normal.

“Pasti ada dinamika seperti itu. Sejak Desember lalu naik terus sampai sekitar 21.000 orang kemudian sekarang turun ke kisaran 16.000 penumpang. Ini wajar,” kata Dwiyana di Gedung DPR, Kamis (25/1/2024).

Dwiyana melanjutkan, pergerakan jumlah penumpang juga akan terjadi secara harian mengingat adanya jam sibuk (peak hour) dan non sibuk (off peak hour).

Masyarakat yang ingin menggunakan Whoosh dapat melakukan pemesanan melalui saluran resmi seperti aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.

Adapun hingga 27 Januari 2024, sebanyak 1,4 juta orang yang menggunakan Keret Whoosh untuk melakukan mobilitas Jakarta-Bandung dan sebaliknya. Saat ini rata-rata okupansi berkisar sekitar 60 hingga 80 persen.

 

 

Back to top button