Pengurus DPD dan DPC Pemuda Tani HKTI Sultra Resmi Dilantik
KENDARI – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sultra resmi di lantik, DPD dan DPC Pemuda Tani HKTI Sultra ini di lantik secara langsung oleh ketua DPP Pemuda Tani HKTI, Rina Sa’adah.
Pelantikan ini berlangsung di salah satu hotel di Kota Kendari pada Sabtu (24/7/2022).
Dalam sambutannya Rina Sa’adah menjelaskan bahwa saat ini kesadaran masyarakat tentang regeneritas masyarakat tentang Profesi petani harus di tingkatkan karena menurut nya di zaman ini bahkan seorang lulusan sarjana pertanian lebih banyak yang tidak menjadi petani.
“Mereka lebih memilih kerja di sektoral perkantoran, pabrik dan sebagainya ini merupakan paradigma yang berpikir bahwa menjadi petani adalah profesi yang tidak dapat mensejahterakan,” jelasnya
Selain itu dia juga mengungkapkan kekaguman nya dengan semangat DPD dan DPC Pemuda Tani HKTI Sultra yang menggelora dalam menjalankan Ormas HKTI ini.
“Saya baru kenal sebulan dengan bapak M Ridwan Zainal ini tapi semangat yang dia tunjukkan itu membuat saya kagum dengan beliau,” kata Rina Sa’adah
Sementara itu Ketua DPD Pemuda Tani HKTI Sultra terpilih M Ridwan Zainal mengucapkan rasa syukur yang besar atas terbentuknya DPD Pemuda Tani HKTI Sultra dan kedepannya dia bertekad untuk mengembangkan dan meningkatkan sektor-sektor pertanian melalui Pemuda Tani HKTI Sultra.
“Insya Allah kedepannya Pemuda Tani HKTI Sultra akan mengembangkan seluruh sektor-sektor pertanian di Sultra dan akan membantu melawan krisis yang saat ini sedang melanda,” tegasnya
Ditempat yang sama Bupati Konawe Utara Ruksamin menjelaskan bahwa masyarakat harus bangga menjadi seorang petani, bahkan dia sendiri bangga menyebut dirinya sebagai seorang petani di era saat ini.
“Bukan apa kita saat ini hanya mau di sebut petani saja tapi tidak ada identitas yang menggambarkan diri kita sebagai seorang petani,”tuturnya
Selain itu sosok yang juga di pilih sebagai Ketua Dewan Penasihat DPD HKTI Sultra ini juga menjelaskan bahwa kita tidak boleh hanya menjadi pengurus Ormas yang penuh dengan teori tapi yang utama adalah praktek nya.
