Untuk kesekian kalinya Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyatakan niatnya maju sebagai calon gubernur Jabar pada pilkada serentak 2024 mendatang. Selain sudah mendapat restu dari DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kesinambungan program Jabar Juara menjadi alasan utama bagi Uu untuk maju sebagai orang nomor satu di Tanah Pasundan.
“Saya siap untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Gubernur di Jawa Barat karena kalau bukan saya yang melanjutkan, kami khawatir program-program yang begini bagusnya, bagus menurut masyarakat Jawa Barat, bagus menurut pemerintah pusat, bahkan ada program-program yang ditiru oleh luar negeri, kami khawatir ini akan tergantikan atau diputus di tengah jalan,” urai Uu dalam keterangannya yang diterima Minggu (29/1/2023).
Menurut Uu, kesinambungan pembangunan menjadi mengingat ada kecenderungan ganti pemimpin ganti pula program kerja.
“Seperti kita menggali sumur baru tiga meter tidak ada air pindah lagi, gali lagi pindah lagi, karena kebiasaan pemimpin-pemimpin baru punya ego sendiri. Saya yang memimpin harus dengan program saya karena saya juga punya kewenangan,” kata Uu.,
Dia mencontohkan program yang berlanjut, salah satunya pembangunan Mesjid Al Jabbar yang dimulai di era kepemimpinan Gubernur Ahmad Haryawan (Aher) dan dituntaskan di era Gubernur Ridwan Kamil.
“Kenapa tidak Program Sekoper Cinta, Program Jabar Masagi, Program Jamu (jalan mulus), Program Candil ataupun program-program yang lain yang sekarang sedang dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat berlanjut, sehingga Jawa Barat menjadi juara lahir lahir batin bisa diteruskan,” papar Uu.
Uu memastikan dirinya akan melanjutkan program Jabar Juara.
“Saya tidak akan mengubah visi misi Jawa Barat Juara Lahir Batin, sebagai tanggung jawab saya sebagai penerus Kang Emil karena hanya saya yang tahu karena visi misi Kang Emil. Kita ikut buat visi Kang Emil, kita ikut memperjuangkan visi, kami ikut menjalankan,” urai Uu.
Uu belum berani menyebut sosok seperti apa yang akan mendampingi dirinya saat maju sebagai Jabar 1 nanti.
“Nanti aja, supaya saya layak pada waktunya. Karena partai saya sudah menunjuk saya sebagai calon gubernur tetapi kalau ditunjuk oleh satu partai kurang pas karena partai yang lain. Tidak cukup elektabilitas di pengurus partai tapi juga harus elektabilitas di depan masyarakat,” kata Uu.
