Hangout

Monumen Reog Akan Bercerita tentang Peradaban Ponorogo

Kesenian Reog merupakan salah satu aset wisata budaya daerah Ponorogo yang paling kuat. Bahkan dari warisan budaya leluhur itu berhasil menghidupkan 21 ribu orang yang memang berpenghasilan dari reog.

Karena itu Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana mengapresiasi pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di kawasan Gunung Gamping, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur.

Mungkin anda suka

Putu berharap keberadaan monumen itu menarik minat wisatawan mancanegara, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Ini merupakan diplomasi untuk memperkuat identitas nasional yang kaya akan warisan budaya. Warisan budaya yang harus dijaga, dirawat dan dimuliakan sepanjang masa,” katanya, Jumat (25/8/2023).

Menurutnya, Monumen Reog dan Museum Peradaban di Ponorogo ini bisa menjadi contoh, bagaimana budaya dapat menjadi fundamen, modal dan simbol penting bagi negara kita untuk melestarikan warisan luhur budaya bangsa di era modern saat ini.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung dan berdoa bersama agar Reog Ponorogo secepatnya di sah kan oleh Unesco menjadi warisan agung budaya,” harapnya.

Sementara itu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan Monumen Reog nantinya akan menceritakan tentang peradaban Ponorogo, mulai dari pendidikan, pesantren, budaya, karakter, kesenian serta hal lainnya.

“Peradaban yang dulu tambang batu gamping, kami jadikan budaya yang saya pikir tidak bisa dipandang remeh. Karena reog kan memang sedang kami unggulkan. Sebanyak 21.000 orang makan dari reog. Jadi kita sangat membutuhkan dukungan yang besar. Ada pengrajin reog, pemain reog, seniman, sanggar jumlahnya sekitar 21.000 orang,” katanya.

Dengan adanya monumen Reog, ia berharap Ponorogo tidak hanya dipandang dari alamnya saja tapi ada sesuatu yang menarik. Sehingg ketika wisatawan masuk ke dalam museum, akan memahami karakter masyarakatnya.

“Kami bangun di atas bukit kapur, maka kelihatannya akan agung banget. Kami pasang dekat dengan sarangan, dekat dengan tawangmangu, karena memang pojok. Artinya ditempuh dalam waktu 20-30 menit dari kota. Ini akan menjadi penopang wisata Ponorogo dan peradaban budaya yang baik,” pungkasnya.

Pemprov Jawa Timur juga berencana akan membangun hotel bintang empat di sekitar lokasi yakni kanan dan kiri monumen, sehingga akan memancing wisatawan untuk menginap dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dengan ketinggian 126 meter, Monumen Reog Ponorogo akan menjadi monumen tertinggi di Indonesia, bahkan melebihi Monumen Wisnu Kencana di Bali setinggi 121 meter. Rencananya proyek pembangunan Monumen Reog Ponorogo akan selesai pada akhir 2024.

Berikut fakta unik tentang Reog ponorogo yang sudah mendunia dan sering dipentaskan di luar negeri seperti Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Rusia, Venezuela, Suriname, Korea, Filipina.

Reog ponorogo berasal dari cerita rakyat tentang perang antara Raja Bantarangin (Ponorogo) dengan Raja Singabarong (Kediri) untuk memperebutkan Putri Sanggalangit.

Reog ponorogo memiliki topeng besar berbentuk kepala harimau yang disebut barongan atau dadak merak. Topeng ini memiliki berat sekitar 50 kilogram dan pemainnya hanya menggunakan gigi untuk mengangkatnya. Bahkan terkadang ada penari lain yang menaiki kepala reog, sehingga beratnya bisa mencapai lebih dari 100 kilogram.

Back to top button