News

Moeldoko Anggap Rocky Gerung Sebagai Robot yang Dikendalikan Pihak Tertentu

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengaku kesal dengan pernyataan yang disampaikan pengamat politik Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo. Mantan Panglima TNI itu menilai, Rocky Gerung tak lebih dari robot.

“Ooh si robot (Rocky Gerung) itu? Anda bisa bayangkan kalau robot ya pinter, punya otak tapi gak punya hati, kalau menurut saya sih itu. Konon katanya seorang profesor, mungkin pinter begitu tetapi persoalannya sepertinya tidak punya hati,” ujar Moeldoko di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Penyebutan robot lantaran Moeldoko menilai Rocky Gerung telah serampangan menuding Presiden Joko Widodo. Bagi seorang robot, menurut Moeldoko, akan patuh kepada siapa yang menggendalikannya.

“Jadi kalau saya membayangkan orang pinter tidak punya hati ya robot itu. dan robot itu biasa ada yang mengendalikan itu, ada yang ‘me-remote’, cari sendiri siapa yang ‘me-remote’,” kata Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, ia akan menyusul DPP PDIP untuk juga melaporkan Rocky Gerung ke aparat kepolisian.

“Kalau perlu Moeldoko yang akan laporkan,” kata Moeldoko.

Sebelumnya Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke Bareskrim Polri terkait dugaan tindak pidana fitnah dan ujaran kebencian bermuatan SARA terhadap Presiden Jokowi pada Rabu (2/8/2023)

Pihaknya melaporkan Rocky Gerung terkait dugaan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946.

Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/217/VIII/2023/SPKT/ Bareskrim Polri tanggal 2 Agustus 2023.

Salah satu pernyataan Rocky yang dinilai sebagai ujaran kebencian ialah soal upaya Presiden Joko Widodo untuk melakukan penundaan Pemilu 2024 serta tidak mendukung kaum buruh.

Selanjutnya terkait pernyataan Rocky yang menyebut adanya hasutan untuk melakukan gerakan masyarakat atau “people power” mulai 10 Agustus 2023 jika Pemilu 2024 terhalang oleh ambisi Presiden.

Kemudian ada juga terkait pernyataan Rocky yang menyebut bahwa Presiden Jokowi berangkat ke China untuk menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) untuk mempertahankan legacy-nya.

Dalam laporan tersebut, Rocky dinilai telah melanggar Pasal 28 Ayat 2 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 KUHP.

Back to top button