Market

Minyak Goreng Tembus Rp38 Ribu, Pedagang: Parah Naik Terus

Harga minyak goreng di beberapa wilayah DKI Jakarta terus mengalami kenaikan dan menjadikan para pedagang kecil mengeluh. Pasalnya, kenaikan harga minyak goreng di pasar tradisional tidak menentu dalam dua pekan terakhir.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh pedagang gorengan bernama Jono (43) yang biasa berjualan di kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dirinya mengaku kecewa dengan kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus.

“Parah naik terus. Sebelumnya masih Rp35 ribu, kemarin Rp37 ribu, nah sekarang Rp38 ribu. Nggak tau lah, mau naik terus sampai kapan,” katanya kepada Inilah.com, Senin (22/11/2021).

Menurutnya, harga Rp38 ribu merupakan minyak goreng kemasan yang biasa dijual di sebuah agen sembako di kawasan Cipete Utara. Sedangkan untuk minyak goreng curah harganya Rp20 ribu per kilogram.

“Tapi saya nggak bisa pakai yang curah, pakainya yang kemasan. Sehari pemakaian empat liter habis,” ucapnya.

Kekecewaan yang sama juga dialami oleh Kuncen (49) pedagang gorengan di wilayah Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Ayah tiga anak ini berharap harga minyak goreng tidak terus menerus naik demi menghidupi keluarganya.

“Harusnya ada patokan harga dari pemerintah, jadi harganya nggak berubah-ubah terus,” keluhnya.

Kenaikan harga minyak goreng juga terjadi di Slipi, Jakarta Barat seperti yang diutarakan Syawal pedagang sembako di Pasar Slipi. Saat ini ia terpaksa menjual minyak goreng curah seharga Rp21 ribu per kilogram.

Kenaikan ini dirasakan cukup tinggi dari harga sebelumnya yakni Rp13 ribu per kilogram. “Biasanya jual satu jerigen dalam waktu dua hari, sekarang satu jerigen tiga hari. Intinya makin sulit,” ungkapnya.

Syawal mengaku tidak tahu apa penyebab tingginya harga minyak goreng. Karena itu ia berharap kepada pemerintah agar segera mengendalikan harga minyak goreng di pasaran.

“Kalau harga naik, pasti penjualan juga sulit,” pungkasnya.

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button