Hangout

Mengingat Cerita Fedi Nuril Dicegat Tentara Israel Saat di Palestina

Hingga saat ini perang Palestina dengan Israel masih berkecamuk, sejak kelompok militan Hamas melontarkan sedikitnya 5.000 roket ke wilayah yang diduduki Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat.

Apa yang dilakukan Hamas itu merupakan serangan balasan atas serangkaian penangkapan dan pembunuhan pejuang Palestina di wilayah Tepi Barat dan sikap agresif Israel di kompleks Masjid Al Aqsa.

Mereka hanya mempertahankan tanah airnya dari penjajahan yang dilakukan Israel sejak puluhan tahun. Terlebih lagi 15 tahun yang lalu Israel memberlakukan blokade ketat di wilayah Palestina.

Hal ini mengingatkan apa yang dialami aktor Fedi Nuril dicegat tentara Israel saat berkunjung ke Masjidil Aqsha pada 2014 lalu yang diunggah di akun Instagramnya @fedinuril pada 22 Mei 2021.

post-cover

Pemeran film Ayat-Ayat Cinta itu bercerita hendak menyelesaikan syuting program Ramadan di Palestina. Ia bersama krunya ketika itu hendak masuk ke Masjidil Aqsha untuk menunaikan salat Zuhur, namun dihadang oleh tentara Israel.

“Gue ditahan di gerbang masuk oleh tentara Israel karena bawa tripod dan wireless mic,” tulisnya.

Meski diadang masuk oleh tentara yang dilengkapi senjata api, namun ia mengaku heran terhadap dirinya ketika itu. Pasalnya, tidak ada rasa panik, bahkan tidak memiliki rasa takut sedikitpun berhadapan dengan tentara Israel.

“Anehnya, walaupun tentara itu bersenjata lengkap, gue nggak merasa takut,” jelasnya.

Dirinya juga menuliskan opininya terhadap apa yang terjadi dan dialami rakyat Palestina ketika itu. Terlebih lagi, Israel yang selalu mendapat dukungan dari militer Amerika Serikat serta negara maju lainnya.

“Apa yang terjadi di Palestina bukan perang, tapi perebutan paksa. Tentara Israel didukung teknologi militer dari US dan negara maju lain, sedangkan rakyat Palestina bertahan dengan persenjataan seadanya,” lanjutnya.

Ia juga mengaku sedih dengan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina oleh tentara Israel. Menurutnya rakyat Palestina tidak mendapatkan hak sipil untuk hidup di Palestina.

“Mereka (rakyat Palestina) harus menjadi penduduk Israel untuk mendapatkan akses rumah, pendidikan, dan kesehatan yang layak. Gue berharap seluruh lapisan masyarakat dunia berhenti mempolitisasi pendudukan Israel di Palestina dan aktif mendukung kemerdekaan Palestina”.

Back to top button