News

10 Fakta dan Mitos Tentang HIV/AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired ImmunoDeficiency Syndrome (AIDS) hingga kini belum ditemukan obatnya.

Penyebaran virus HIV/AIDS pun tak pandang bulu. Secara teknis penularan terjadi manakala cairan tubuh pengidap HIV –darah, sperma, cairan vagina– berpindah ke orang yang sehat.

Berikut 10 mitos dan fakta yang dirangkum inilah.com dari berbagai sumber, Rabu (31/8/2022):

1. Terkena HIV Berarti Terkena AIDS

Dilansir dari laman WebMD, ini adalah mitos. Jika kamu menderita HIV belum tentu kamu juga mengalami AIDS. HIV adalah virus yang menghancurkan sel kekebalan tubuh CD4 yang membantu melawan penyakit. Dengan pengobatan yang tepat, kamu akan mengidap HIV selama bertahun-tahun berkembang menjadi AIDS. AIDS didiagnosis ketika Anda memiliki HIV serta infeksi oportunistik tertentu atau jumlah CD4 Anda turun di bawah 200.

2. Mengidap HIV Karena Suatu Gejala

Hal ini juga termasuk mitos loh, karena beberapa penderita HIV tidak menunjukkan adanya gejala bahkan setelah terinfeksi selama bertahun-tahun. Namun, banyak yang dapat memiliki beberapa gejala dalam waktu 10 hari hingga beberapa minggu setelah infeksi.

Gejala pertama ini mirip dengan flu atau mononukleosis dan mungkin termasuk demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, ruam, dan nyeri otot. Mereka biasanya menghilang setelah beberapa minggu dan mungkin kamu tidak memiliki gejala lagi selama beberapa tahun. Satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa kamu mengidap HIV adalah dengan melakukan tes HIV/AIDS.

3. HIV tak Menular dari Kontak Biasa

Nah kalau yang satu ini fakta ya, karena kamu tidak bisa tertular atau menyebarkan HIV hanya dari memeluk seseorang, menggunakan handuk yang sama, atau berbagi gelas yang sama. HIV/AIDS juga tidak bisa tertular melalui udara, air, dan sentuhan fisik.

HIV/AIDS dapat ditularkan atau menular jika kamu melakukan hubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum suntik, atau mendapatkan tato dari peralatan yang tidak steril.

4. Berusia Singkat

Ini adalah salah satu mitos yang banyak beredar di kalangan penderita HIV/AIDS. Dengan mengonsumsi obat secara teratur, kamu dapat hidup selama beberapa dekade dan memiliki rentang hidup yang normal. Kamu dapat membantu mencegah HIV berkembang menjadi AIDS dengan mengunjungi dokter secara teratur, minum obat, dan mengikuti petunjuk dokter.

5. HIV Bisa Disembuhkan

Kamu memang akan memiliki kehidupan panjang, namun bukan berarti HIV bisa disembuhkan dari tubuh pengidapnya. Karena hingga saat ini tidak ada obat untuk HIV, tetapi pengobatan dapat mengontrol tingkat virus dan membantu menjaga sistem kekebalan Anda. Semua orang yang terinfeksi HIV harus memulai pengobatan. Obat-obatan ini disebut terapi antiretroviral (ARV).

6. Siapapun Bisa Terkena HIV

Ini adalah fakta ya bahwa siapapun bisa tertular HIV/AIDS, baik pria, wanita, hingga anak-anak. Dilansir dari laman WHO yang diperbaharui pada 20 Juli 2022, Indonesia memiliki jumlah penderita yang terinfeksi HIV sebesar 27.000 orang. Bahkan per Juni 2022 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendata bahwa terdapat 522.674 orang yang terinfeksi HIV, dan kasus terbanyaknya terdapat di DKI Jakarta.

7. Seks Aman Ketika Kedua Pasangan Memiliki HIV

Hal ini adalah mitos, jangan karena kedua pasangan sama-sama mengidap HIV/AIDS kemudian melupakan perlindungan saat berhubungan seks. Karena dengan memakai pengaman seperti kondom, kamu dapat terhindar dari penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

8. Jika Miliki HIV, Tidak Akan Terinfeksi Penyakit Lainnya

Ini adalah mitos ya, karena orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap dapat terkena infeksi seperti pneumonia, tuberkulosis, kandidiasis, cytomegalovirus, dan toksoplasmosis. Cara terbaik untuk mengurangi risiko adalah dengan minum obat HIV. Orang dengan AIDS dapat mencegah beberapa infeksi ini dengan obat tertentu selain terapi ARV.

Kamu dapat mengurangi paparan penyakit ini dengan menghindari konsumsi daging yang kurang matang, gunakan jamban yang bersih, dan hindari air yang terkontaminasi.

9. Dapat Memiliki Bayi yang Sehat Meski Kamu Terinfeksi HIV

Nah yang satu ini adalah fakta nih yang wajib kamu tahu. Ibu yang terinfeksi dapat menularkan HIV kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan. Tetapi kamu dapat menurunkan risikonya dengan bekerja sama dengan dokter, dan mendapatkan perawatan, serta pengobatan yang tepat. Wanita yang hamil dengan HIV dapat meminum obat untuk mengobati infeksi dan membantu melindungi bayi mereka dari virus.

10. Tidak Mendapatkan Bantuan Obat Tanpa Asuransi

Tentu saja ini mitos, karena kamu tetap bisa mendapatkan bantuan obat melalui program asuransi dari pemerintah seperti BPJS. Dengan asuransi BPJS maka tidak akan membebani kamu dengan biaya obat HIV/AIDS yang terbilang cukup mahal jika dibeli secara perorangan.

Sebelumnya, kasus HIV AIDS geger di Bandung, Jawa Barat. Ratusan mahasiswa Bandung dilaporkan terinfeksi HIV. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung menyebut ada 414 mahasiswa yang terpapar HIV AIDS di Kota Kembang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button