Kanal

Menghadapi Kematian, Pelajaran dari Alquran dan Nasihat Imam Al-Ghazali


Kematian merupakan sebuah misteri yang tak terungkap oleh manusia. Tidak ada yang mengetahui kapan dan di mana ajal akan menjemput. Dalam konteks ini, Imam Al-Ghazali, ahli filsafat Islam, menekankan pentingnya kesadaran akan kematian dalam kitab “Khuluq al-Muslim”. Beliau menasihati para muridnya bahwa kematian adalah hal yang paling dekat dengan kehidupan manusia, mengingatkan bahwa kematian adalah rahasia Allah SWT.

Alquran, sebagai kitab suci umat Islam, mengandung banyak ayat yang mengingatkan tentang kematian. 

Ayat-ayat ini tidak hanya mengajarkan tentang kenyataan kematian tetapi juga kondisi yang dihadapi manusia saat menghadapi ajal dan setelah ruh berpisah dari jasad. Beberapa di antaranya adalah:

1. QS Al Qiyamah (75:26-30) menggambarkan detik-detik menjelang kematian, di mana nafas seseorang tersengal di kerongkongan dan kepastian kematian menjadi nyata.

كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ

“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?” dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.”

2. QS An Nahl (16:32) menyampaikan gambaran tentang orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik, di mana para malaikat menyambut mereka dengan salam dan mengajak masuk ke surga sebagai balasan atas amal perbuatan mereka.

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُتُمْ تَعْمَلُونَ

“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” 

3. QS Al Jumuah (62:8) menegaskan bahwa kematian, yang seringkali dihindari, pasti akan datang. Setelah itu, manusia akan dikembalikan kepada Allah, yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan nyata, dan akan diberitahu tentang apa yang telah mereka lakukan di dunia.

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” 

4. QS Al Munafiqun (63:11) menekankan bahwa Allah tidak akan menunda kematian seseorang saat ajalnya tiba, dan Dia Maha Mengetahui segala perbuatan.

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Mahamengenal apa yang kamu kerjakan.”  

5. QS Al Araf (7:34) mengingatkan bahwa setiap umat memiliki batas waktu yang telah ditentukan, yang tidak bisa diundur atau dipercepat.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”  

Ayat-ayat ini memberikan pelajaran mendalam tentang kematian, mengajarkan manusia untuk selalu ingat akan ajal dan mempersiapkan diri dengan amal saleh. Kematian bukanlah akhir, melainkan pintu menuju kehidupan yang abadi, di mana setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan. Wallahu A’lam Bishawab.

Back to top button