Hangout

Mengenal Hipertensi, Penyebab Pendarahan Otak Indra Bekti

Rabu, 28 Des 2022 – 22:07 WIB

indra bekti pendarahan otak

Ilustrasi pendarahan otak dan hipertensi: Indra Bekti dikabarkan pingsan, lalu dilarikan ke RS Abdi Waluyo Jakarta, pada Rabu (28/12/2022). Tekanan darah tinggi atau hipertensi diduga jadi penyebabnya. (Foto: Istockphoto).

Presenter Indra Bekti dikabarkan pingsan di kamar mandi, kemudian dilarikan ke RS Abdi Waluyo, Jakarta, pada Rabu (28/12/2022). Sang manager, Roy mengatakan selama seminggu terakhir ini Indra Bekti kerap mengeluh sakit kepala.

Roy mengungkapkan, pada Senin (26/12/2022), Indra Bekti sempat berobat ke rumah sakit. Menurut hasil pemeriksaan dokter, ternyata rasa pusing yang kerap dikeluhkan Indra disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi.

“Bahkan dari Senin lalu sudah pernah ke rumah sakit. Ditanya pusingnya kenapa? Tensinya tinggi, satu itu. Terus yang kedua, di belakang punggungnya ada penyempitan gitu deh katanya,” katanya.

Ia menambahkan, saat mengalami sakit kepala, Indra Bekti langsung minum obat dari rumah sakit sesuai anjuran dokter.

“Nah, seminggu (lalu) itu kayaknya sudah kalau pusing minum obat, sudah ada obatnya dari salah satu rumah sakit. Mungkin hari ini sudah puncaknya. Capek pagi siaran, terus malamnya ada sama keluarga, ya ulang tahun kan mungkin. Pagi siaran, izin ke toilet tahu-tahu pingsan. Terus kita bawa ke rumah sakit,” paparnya.

Melihat dampak dari hipertensi yang dialami Indra Bekti tentu sangat mengerikan. Namun sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan hipertensi?

Menurut WHO, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih.

Ternyata, terdapat faktor lain yang menyebabkan darah tinggi menjangkiti seseorang, salah satunya adalah diet. Diketahui Indra Bekti telah melakukan program diet selama 2 bulan terakhir, hingga bobot badannya turun hampir delapan kilogram.

Hipertensi yang tidak terkontrol akan membuat pembuluh darah di dalam otak pecah, sehingga terjadi pendarahan. Setelah terjadi pendarahan, maka sistem pembekuan darah akan aktif untuk mencegah pendarahan semakin masif.

Lebih lanjut,  stres yang berlebih dan sedikit aktivitas fisik juga turut meningkatkan bahaya tekanan darah tinggi, sama halnya kelebihan berat badan atau obesitas. Seperti banyak penyakit kronis, tekanan darah tinggi juga cenderung diturunkan dalam keluarga, ada kecenderungan dari peran genetika.

Sementara itu, American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum:

  • Tekanan darah normal: Tekanan darah 120/80 mm Hg atau lebih rendah.
  • Tekanan darah tinggi: Angka atas berkisar antara 120 hingga 129 mm Hg dan angka bawah di bawah, bukan di atas 80 mm Hg.
  • Hipertensi stadium 1: Angka atas berkisar antara 130 hingga 139 mm Hg, atau angka bawah antara 80 dan 89 mm Hg.
  • Hipertensi tahap 2: Angka atas 140 mm Hg atau lebih tinggi, angka bawah 90 mm Hg atau lebih tinggi.

Back to top button