Hangout

Mengenal Erma Yulihastin, Peneliti Klimatologi BRIN yang Prediksi Badai Dahsyat di Jabodetabek

Rabu, 28 Des 2022 – 22:36 WIB

Erma Yulihastin Peneliti BRIN

Peneliti Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin (Foto: Linkedin/Erma Yulihastin)

Peneliti Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin membuat publik heboh karena cuitannya di Twitter. Ia mengatakan, pada Rabu (28/12/2022), badai dahsyat diperkirakan akan menerjang wilayah Jabodetabek.

“Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” tulisnya melalui akun Twitter @Eyulihastin, Senin (28/12/2022).

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah pernyataan tersebut.

“Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, pada 28 Desember 2022 pada umumnya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat namun bukan badai,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Melalui Twitternya, Erma juga melampirkan gambar dari laman Sadewa (Satellite Early Warning System) BRIN yang menampilkan arah datangnya hujan dan badai dahsyat yang akan terjadi.

Erma menyebut, badai dahsyat tersebut terjadi dari laut yang berpindah ke darat melalui dua jalur. “Dari barat melalui angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst) dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat (northerly, CENS),” tulisnya.

Ia pun menjelaskan badai dahsyat tersebut akan terjadi pada Rabu (28/12/2022) siang hingga menjelang malam.

Potensi Banjir Besar Jabodetabek

Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022. pic.twitter.com/F57FLpdD82

— Dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin) December 26, 2022

Namun, terlepas dari itu, seperti apa profil Peneliti Klimatologi dari BRIN ini yang membuat publik heboh? Berikut penjelasannya yang telah Inilah.com rangkum.

Profil Erma Yulihastin

Seperti dilansir laman siin.brin.go.id, wanita kelahiran Lamongan, Jawa Timur pada 4 Juli 1979 ini merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengambil S1 di Fakultas Sains dan Kebumian.

Mengutip akun linkedin pribadinya, gelar magisternya (S2) juga ia raih di perguruan tinggi yang sama. Dia juga menulis tesis berjudul Pengaruh Cross-Equatorial Notherly Surge (CENS) Terhadap Presipitasi Pada Kasus Banjir Jakarta 2013.

Usai menulis tesisnya itu, ia berhasil memperoleh ijazah Master of Science (M.Sc.) Atmospheric Sciences and Meteorology.

Tak puas dengan gelar magister, ia pun melanjutkan studi doktornya (S3) yang lagi-lagi di perguruan tinggi yang sama, yakni ITB. Ia mendapat gelar Doctor of Philosophy/PhD, Atmospheric Sciences and Meteorology.

Berkelana Meneliti Cuaca dan Banjir

Sosok yang tak sembarangan menceburkan diri di bidang klimatologi ini ternyata sebelumnya sudah melanglang buana meneliti cuaca dan banjir. Kembali mengutip akun linkedin-nya, Erma sempat berkarier di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN sebagai seorang peneliti dari Januari 2008 hingga September 2022, atau sekitar 14 tahun 9 bulan.

Saat itu, ia meneliti tentang mesoscale meteorology, meteorology dynamics, climatology, numerical modeling, air-sea interaction, dan extreme event. Namun, sejak September 2021, wanita kelahiran Bandung ini pindah ke BRIN sebagai seorang ahli klimatologi hingga sekarang.

Selain meneliti, ia juga aktif di media sosial Instagram (@ermayulihastin). Erma banyak mencuit tentang keadaan dan perkiraan cuaca melalui akun Twitternya sembari membagikan data lapangan.

Itulah profil Peneliti Klimatologi dari BRIN, Erma Yulihastin, yang telah Inilah.com rangkum.

Back to top button