Market

Mendag Zulhas: Harga MinyaKita Tak Naik, Tapi Jadi Favorit Masyarakat

Sabtu, 28 Jan 2023 – 09:19 WIB

Mendag Zulhas: Harga MinyaKita Tak Naik, Tapi Jadi Favorit Masyarakat - inilah.com

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memantau ketersediaan stok dan kestabilan harga barang-barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023). (Foto: Humas Kemendag)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, harga MinyaKita sebenarnya tidak mengalami kenaikan. Akan tetapi, minyak goreng curah itu saat ini menjadi favorit pilihan masyarakat sehingga mendongkrak harga.

Menurutnya, MinyaKita tersedia di mana-mana baik di pasar ritel maupun modern. “Jadi, bukan pasokannya yang berkurang. Semua orang sekarang ambilnya MinyaKita, jadi di pasar berkurang. Bukan suplainya berkurang, hanya saja barangnya laris. Penjualnya juga jadi lebih banyak. Setelah dikemas bagus, semua orang beli itu. Sekarang kebutuhannya semua orang beli itu,” jelas Mendag Zulhas, sapaan akrabnya.

Zulhas menyampaikan hal itu saat memantau ketersediaan stok dan kestabilan harga bapok di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023). Turut mendampingi Mendag, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto dan Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kasan.

MinyaKita merupakan merek dagang yang dimiliki Kementerian Perdagangan dan sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. MinyaKita didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

Namun demikian, Mendag menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menambah pasokan MinyaKita.

“Kita akan terus menambah pasokan. Sekarang Domestic Market Obligation (DMO)-nya sudah kita turunkan menjadi 1:6 dari sebelumnya 1:9. Artinya, kalau  untuk kebutuhan dalam negeri 1, ekspornya 6. Dengan begitu, mudah-mudahan pasokan akan bertambah,” urai Mendag Zulkifli Hasan.

Secara umum, berdasarkan pantauan Zulhas, perkembangan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat terpantau stabil. Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus memantau ketersediaan stok dan stabilitas harga bapok, khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), yaitu puasa dan Lebaran.

“Secara umum harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat terpantau stabil. Meskipun ada harga komoditas yang mengalami penurunan dan sebagian lagi mengalami sedikit kenaikan, umumnya harga stabil,” jelas Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.

Sejumlah komoditas yang harganya terapantau stabil dibandingkan pekan lalu lalu, Jumat (20/1/2023) di Pasar Cisalak yaitu beras medium Rp10.000 per kilogram, beras premium Rp13.000 per kilogram, gula pasir Rp14.500 per kilogram, MinyaKita Rp15.000 per liter, tepung terigu Rp12.000 per kilogram, daging sapi Rp132.500 per kilogram, daging ayam ras Rp38.000 per kilogram, serta telur ayam ras Rp28.000 per kilogram.

Komoditas yang harganya turun yaitu minyak goreng kemasan Rp21.500 per liter dari sebelumnya Rp22.000 per liter.

Sedangkan komoditas yang harganya sedikit naik yaitu minyak goreng curah Rp15.500 per liter, sementara cabai merah keriting tercatat Rp41.000 per kilogram (di bawah harga acuan sebesar RP55.000 per kilogram), cabe merah besar Rp38.000 per kilogram, cabe rawit merah Rp62.500 per kilogram (sedikit di atas Harga Acuan Rp57.000 per kilogram), bawang merah Rp40.000 per kilogram (di bawah harga acuan Rp41.500), serta bawang putih Rp28.000 per kilogram.

Untuk beras Perum Bulog, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, stok beras saat ini ada dengan harga Rp8.200 per kilogram. “Namun saat ini kami sedang mencari cara agar beras Bulog dapat sampai ke penjual dan pengecer dengan harga Rp9.450 per kilogram,” ungkapnya.

Pasar Cisalak yang dibangun pada 2015 memiliki luas sebesar 31.130m2. Pasar Cisalak menampung 667 unit los dan 667 unit kios dengan 788 pedagang aktif.

Back to top button