Market

Masih di Bawah Target, Tiket Kereta Api Whoosh akan Disesuaikan Tingkat Keramaian Penumpang


Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menilai jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh masih di bawah target. PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) berencana memberlakukan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sesuai dengan tingkat keramaian penumpang.  

Dia menyebutkan dengan konsep tersebut, saat ramai akan diberlakukan tiket mahal, ketika sepi harganya akan diturunkan. Simulasinya terlihat di bulan ini yang harga tiket kelas ekonomi promo Rp 200 ribu khusus Senin-Kamis, sedangkan Jumat-Minggu Rp 250 ribu per penumpang.

“Nah ini kita lagi diskusi mengenai dana balancing-nya supaya nanti saat jam-jam kurang ramai, kita turunkan harga. Nah wekeend mungkin lebih mahal. Kita lihat average-nya seperti apa. Kita lagi simulasi dana balancing ini,” ujarTiko sapaan akrabnya saat peluncuran Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation KA Argo Dwipangga Next Generations di Stasiun Gambar, Jakarta, Sabtu (30/12/2023). 
                                                                                                                     
Penyesuaian tarif tiket Whoosh ini juga demi menggenjot jumlah penumpang. KCIC mencatat, jumlah penumpang Whoosh mencapai 1.028.216 orang hingga 25 Desember 2023. Jumlah ini didapat setelah Whoosh beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023. Kereta Cepat Whoosh yang mulai beroperasi sejak 17 Oktober 2023 sudah bisa membawa penumpang hingga 1 juta orang per 26 Desember 2023.

Adapun jumlah penumpang tertinggi yang dilayani dalam satu hari pada perjalanan kereta cepat Whoosh telah mencapai hingga 21.500 penumpang per hari termasuk pada momen libur akhir tahun yang sedang berlangsung saat ini.

Tiko menjelaskan, jumlah penumpang Whoosh dalam 2 bulan ini masih di bawah target. Sebab KCIC pernah menargetkan Whoosh bisa mengangkut 30 ribu orang per hari. Sementara realisasi saat ini, jika 1,02 juta penumpang dibagi 2 bulan baru terangkut rata-rata 17.136 penumpang per hari.

“KCIC ini lagi bikin skemanya, multipricing atau diferensiasi pricing, termasuk berlangganan. Jadi kita pelajari, (penumpang) yang berani bayar mahal di hari apa, yang murah di hari apa. Kalau bisa (jalan dengan benar) bisa 20 ribu penumpang (per hari) tahun depan,” ujarnya.  

Back to top button