News

Mahasiswa UI Bunuh Junior, Main Kripto Rugi Rp80 Juta dan Terlilit Pinjol

Tak butuh waktu lama polisi menangkap mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), Altafasalya Ardnika Basya (23) usai menghabisi adik tingkatnya, Muhammad Naufal Zidan (19) di sebuah rumah kos di Jl Plakali Raya, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.

Saat ini pelaku telah ditahan di Mapolres Metro Depok dan langsung ditetapkan sebagai tersangka. Kepada polisi, tersangka Altaf mengaku nekat menghabisi nyawa korban demi menguasai harta juniornya untuk melunasi utang pinjaman online (pinjol).

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan mengatakan tersangka melakukan investasi kripto namun rugi sampai Rp80 juta. Kemudian mencari uang dengan cara utang lewat pinjol.

“Itu main (kripto) sana-sini lalu ke pinjol,” katanya.

Usai melancarkan aksinya, Altaf langsung meninggalkan kamar kos tersebut seraya membawa MacBook dan iPhone milik korban. Sementara korban yang sudah tidak bernyawa, ditinggalkan oleh pelaku dalam kondisi mengenaskan dengan beberapa luka tusuk dan jasadnya dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah.

“Korban tewas dengan 10 tusukan di dada,” jelas Nirwan.

Peristiwa ini bermula ketika pelaku mengantarkan korban ke rumah kos yang disewa korban di Jl Plakali, Kukusan, Beji, Depok pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 18.30 WIB. Tanpa diketahui korban, ternyata pelaku sudah membawa pisau lipat di saku celananya.

Usai berbincang-bincang di dalam kamar kos, kemudian pelaku berpura-pura hendak pulang. Dalam hitungan detik, pelaku langsung mengeluarkan pisau dan menusukkan ke badan korban.

Korban pun terkejut dan sempat melawan dengan cara menggigit tangan pelaku, namun kalah tenaga. Sehingga pelaku menikam leher dan dada korban berkali-kali hingga terkapar di lantai.

Setelah itu pelaku memasukkan korban yang bersimbah darah ke dalam plastik sampah dan menyembunyikannya di bawah tempat tidur di kamar kos korban. Untuk menghilangkan bau amis darah, pelaku menyebarkan kapur barus di beberapa sudut kamar.

Kecurigaan awal muncul dari pihak keluarga yang tidak bisa menghubungi korban. Sampai akhirnya, Jumat (4/8/2023) paman korban yang bernama Teguh Setiaji menyambangi rumah kos untuk mengecek secara langsung sekaligus mencari keberadaan keponakannya, Zidan yang sudah dua hari hilang kontak.

Awalnya, pamak korban menggedor-gedor pintu kamar kos yang terkunci. Berkat bantuan pemilik kos, akhirnya pintu berhasil dibuka dari kunci duplikat. Setelah masuk ke dalam kamar, Teguh menemukan keponakannya tersebut di kolong tempat tidur terbungkus plastik dan sudah tidak bernyawa.

Dari temuan itu, keluarga korban bersama pemilik kos melapor pihak kepolisian. Polisi yang datang ke lokasi langsung memeriksa korban yang sudah tidak bernyawa dan menemukan sejumlah luka tusukkan senjata tajam di bagian dadanya.

Selanjutnya, korban dibawa ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi. Polisi pun langsung memburu pelaku berdasarkan keterangan beberapa saksi mulai dari rekan korban dan pemilik rumah kos.

Tak butuh waktu lama, polisi mencokok Altafasalya Ardnika Basya, yang tidak lain adalah kakak senior korban di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia UI.

Back to top button