Ototekno

Lupakan Ramalan Cuaca Lama, AI Google Ini Bisa Prediksi Badai dalam Sekejap!

Sebuah terobosan baru di dunia meteorologi terungkap saat Google DeepMind memperkenalkan model AI terbarunya, ‘GraphCast’, yang menawarkan prediksi cuaca lebih akurat dan cepat dibandingkan dengan model yang telah ada selama beberapa dekade. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Science, model AI ini tidak hanya lebih cepat tetapi juga konsisten dalam mengungguli model tradisional yang telah melibatkan investasi ratusan juta dolar.

GraphCast, yang telah dilatih menggunakan data historis hampir 40 tahun, mampu membuat ramalan cuaca 10 hari ke depan setiap enam jam untuk lokasi di seluruh dunia dalam waktu kurang dari satu menit. 

Sementara itu, model tradisional membutuhkan waktu satu jam atau lebih pada superkomputer berukuran besar untuk melakukan hal yang sama. Lebih mengesankan, GraphCast terbukti 10 persen lebih akurat dari model Eropa, yang dianggap sebagai standar emas dalam prediksi cuaca.

Kinerja GraphCast dalam memprediksi peristiwa cuaca ekstrem seperti badai dan gelombang panas atau dingin juga menunjukkan hasil yang lebih baik. Kemampuan model AI ini dalam mempelajari arsip data cuaca masa lalu menawarkan keunggulan signifikan dalam meningkatkan akurasi ramalan.

Model AI ini telah menarik perhatian dari lembaga cuaca pemerintah karena kecepatan, efisiensi, dan potensi penghematan biaya yang ditawarkannya. Berbeda dengan model tradisional yang menggunakan persamaan matematika kompleks, model AI menghasilkan ramalan dengan mengenali pola dalam data cuaca historis dan mengaplikasikannya pada kondisi saat ini. 

Proses ini jauh lebih efisien secara komputasi dan dapat diselesaikan dalam hitungan menit.

Namun, masih ada tantangan sebelum model AI seperti GraphCast dapat diandalkan untuk peramalan operasional. Saat ini, model AI global memiliki batasan dalam pelatihan data dan kendala teknis yang membuatnya tidak mampu menghasilkan ramalan sebanyak atau seakurat model tradisional, terutama untuk fenomena skala kecil seperti badai petir dan banjir bandang.

Meskipun demikian, studi terbaru ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki AI dalam memprediksi cuaca dan peristiwa alam, menandai awal era baru dalam peramalan cuaca.

Back to top button