News

Kubu AMIN Optimistis Gaet Suara “Swing Voters”, Target Menang di Putaran Kedua


Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji menyatakan bahwa pascadebat perdana capres, tentu kubu AMIN turut kecipratan suara dari swing voters atau pemilih yang belum menentukan pilihannya.

“Mengacu pada survei Litbang Kompas yang terakhir, itu kan masih ada 28 persen yang belum menentukan pilihan dan di masing-masing paslon sendiri masih ada swing voters yang masih bisa berubah. Dan itu juga pascadebat kemarin terjadi ya,” ujar Indra kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Menurut Indra, tentu dengan adanya debat mampu memberi gambaran secara jelas bagi swing voters untuk melihat para kandidat dari segi kemampuan berkomunikasi, berpikir, serta gagasan yang dimiliki paslonnya.

“Kalau kita mau objektif, dari semua paslon yang betul-betul membawa suara rakyat, karena kita bicara tentang ketidakadilan ya dengan contoh-contoh nyata itu ya hanya satu yang membawa itu. Jadi riil, bukan dibuat-buat, bukan direkayasa, bukan pencitraan, sekaligus dengan solusi-solusi nyata,” tutur Indra.

“Misalnya seperti membentuk hotline Paris untuk memastikan semua warga negara bisa mendapatkan bantuan hukum,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga menyinggung bahwa tentunya kubu AMIN percaya diri dengan ajang debat ini mampu menambah dukungan terhadap paslonnya.

“Dengan adanya debat ini, kan semua rakyat bisa melihatcara komunikasinya begitu, isi kepalanya begitu, kemampuannya begitu, orangnya tenang atau tidak, orangnya cerdas atau tidak, orangnya emosional atau tidak, orangnya kekanak-kanakan atau tidak,” ungkap dia.

Meski begitu, Indra mengaku tidak mempunyai target yang jelas untuk suara dari swing voters ini. Namun, kubu AMIN tak akan menaruh harapan yang muluk-muluk.

“Harapan kami, kami akan masuk ke putaran kedua dalam pilpres ini. Dan di putaran kedua, kami akan memenangkan suara rakyat,” ujar Indra, menegaskan.

“Karena yang kami perjuangkan adalah kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi maupun golongan ataupun kelompok tertentu,” tambah Indra.

Back to top button