Hangout

Mari Kenali Apa Itu Haji Mabrur, Ciri-ciri, dan Cara Mencapainya

Ditulis oleh: Amalia Fildzah

Sebagai umat Muslim, Anda mungkin sering mendengar istilah haji mabrur. Setiap jemaah haji pasti memiliki harapan agar ibadahnya menjadi haji yang mabrur. 

Akan tetapi, apa arti dari haji mabrur itu? Dan bagaimana cara mendapatkannya?

Memahami Apa itu Haji Mabrur

Dilansir dari laman Kementerian Agama, dari sisi bahasa, al mabrur adalah isim maf’ul dari akar kata al birru. Al birru itu artinya kebaikan atau kebajikan. Dengan demikian, al hajjul mabruru artinya haji yang diberikan kebaikan dan kebajikan.

Sedangkan dari segi istilah, haji mabrur adalah haji yang diterima Allah SWT, kemudian memiliki dampak pada kebaikan diri, serta bermanfaat bagi orang lain.

Mabrur tidak datang secara tiba-tiba, tapi harus diusahakan mulai dari sebelum, saat dan setelah pelaksanaan ibadah haji.

Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menyebut surga sebagai balasan bagi jamaah haji mabrur dari Allah SWT.

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: “Tidak ada balasan (yang layak) bagi jamaah haji mabrur selain surga,” (HR Bukhari).

Menurut Para Ulama

Terdapat sejumlah pendapat dari para ulama. Dikutip dari buku Tanya Jawab Fikih Sehari-Hari oleh Mahbub Maafi, haji mabrur disebut juga sebagai haji maqbul (diterima) dan dibalas dengan al-birr (kebaikan), yaitu pahala.

Pendapat tersebut dipandang shahih menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi. “Menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi, maka hadis ‘Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga’ adalah bahwa ganjaran bagi orang dengan haji mabrur tidak hanya sebatas penghapusan sebagian dosa, melainkan sebagai jaminan seorang masuk surga.

Imam Nawawi berkata, ‘Yang paling shahih dan masyhur adalah bahwa haji mabrur yang bersih dari dosa itu diambil dari al-birr (kebaikan), yaitu ketaatan.’” (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’I, Halb-Maktab al-Mathbu’at al-Islamiyyah, cetakan ke-2, 1406 H/1986 H, juz V, h. 112).

Adapun menurut M. Quraish Shihab dalam buku M. Quraish Shihab menjawab 1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda Ketahui menyebutkan haji ini adalah haji yang sempurna hukum-hukumnya sehingga terlaksana secara sempurna sebagaimana yang dituntut.

Ciri-Cirinya

Seorang haji yang sempurna tentu saja memiliki ciri yang berbeda dengan jemaah haji lainnya. Dikutip dari laman NU Online, berikut adalah ciri-cirinya berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

1. Bersikap Santun (Thayyibul kalam)

Ciri pertama adalah memiliki sikap yang amat santun atau menghormati semua orang tanpa merasa dirinya paling istimewa.

Seorang yang santun berarti memiliki tutur kata yang sopan, tidak suka memfitnah, tidak sombong dan arogan.

Berikut hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya:

الوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ

Artinya: “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’”

2. Menebar kedamaian (Ifsya’us salam)

Ciri selanjutnya adalah sifatnya yang selalu menebar kedamaian sehingga tidak ada kebencian, iri, atau hal-hal yang mengundang pertikaian.

Setelah pulang dari ibadah haji, sebisa mungkin orang tersebut berusaha memperbaiki sikap, menjadi pribadi yang lebih baik dan melakukan hal-hal positif serta bermanfaat.

Di antara indikator atau ciri kesempurnaan ibadah haji disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits: “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian’.” (HR Ahmad).

3. Berjiwa Sosial Tinggi

Ciri yang terakhir adalah memiliki jiwa sosial yang tinggi, terutama kepada orang-orang disekitarnya yang tidak mampu.

Contohnya, memperbanyak sedekah, berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan, menyantuni anak yatim serta fakir miskin.

Sebagaimana hadis di bawah ini:

سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه

Artinya: “Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. ‘Rasulullah kemudian berkata: Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ Al-Hakim berkata bahwa hadis ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”

Cara Meraihnya

Menjadi haji yang sempurna merupakan dambaan setiap jemaah haji, tapi tidak semua bisa meraih gelar tersebut. Berikut penjelasannya yang dirangkum dari buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah (2013).

Dalam rangakaian ibadah haji, para jemaah wajib mengikuti aturan berlaku. Salah satunya ketika ihram, ada banyak hal-hal yang sifatnya terlarang dan dianjurkan untuk dilakukan. 

Peraturan Allah SWT itu wajib hukumnya untuk dilaksanakan tanpa terkecuali. Sebab dalam setiap peraturan Allah SWT terdapat banyak hikmah yang bermanfaat bagi umatnya yang sedang melaksanakan ibadah haji.

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melaksanakan ibadah haji, tanpa berkata dan berbuat cabul, dan tanpa melanggar ketentuan, maka keadaannya dari segi dosa akan kembali seperti keadaan pada hari ia dilahirkan ibunya.” (HR Bukhari Muslim)

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Back to top button