Market

Khawatir Keselamatan Penumpang, PKS Usul LRT Jabodebek Setop Beroperasi

Fenomena rontoknya roda LRT Jabodebek yang belum genap 3 bulan beroperasi, cukuh aneh dan mencurigakan. Masalah teknis di kereta ringan tanpa masinis ini, harus dibongkar tuntas. Ini menyangkut keselamatan penumpang.

Untuk itu, Anggota Komisi V DPR, Suryadi Jaya Purnama mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang belakangan banyak kasus korupsinya, turun tangan. Lakukan audit terhadap LRT Jabiodebek ini. “Kita meminta agar LRT Jabodebek diaudit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” ujar Suryadi, Jakarta, dikutip Sabtu (18/11/2023).  

Agar hasil auditnya tidak asal jadi atau abal-abal, kata dia, BPK perlu melibatkan para masyarakat transportasi, pakar dan ilmuwan perkereta-apian. “Seperti yang pernah yang terjadi saat BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) mengaudit tentang impor KRL,” tutur politikus PKS ini.

Saat ini, terdapat beberapa permasalahan dalam Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, seperti masalah lebar rel yang membuat rel aus hingga masalah serbuk besi yang memicu korsleting.

Beberapa permasalahan ini berujung pada banyaknya pengguna LRT Jabodebek yang mengeluh karena waktu tunggu dianggap terlalu lama untuk transportasi publik. Akibatnya, mereka memutuskan untuk keluar dan mencari moda alternatif.

Saat ini, belasan rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek yang mengalami roda aus, harus masuk bengkel. Dampaknya, waktu tunggu kereta (headway) LRT Jabodebek mencapai 30 menit di jam sibuk (05.00–09.00 WIB) dan 1 jam pada saat jam tidak sibuk (10.00–15.00 WIB). Waktu tunggu ini dianggap berbeda dengan kondisi saat awal pengoperasian LRT Jabodebek.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, roda penyangga 18 trainset LRT Jabodebek mengalami keausan. Sehingga harus istirahat, masuk bengkel. Karena harus dilakukan proses pembubutan roda. “Karena keretanya berkurang maka waktu tunggunya menjadi agak panjang,” terang Menhub Budi.

Sampai kapan pengerjaannya? Menhub Budi menargetkan beroperasi normal pada Desember 2023. “Oleh karena itu, kami minta Kemenhub memperhatikan penyebab masalah ausnya roda LRT Jabodebek,” kata Suryadi.

Analisis yang berkembang di masyarakat, roda aus karena ada pelanggaran peraturan teknis terkait standar lebar rel yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api.

“Sehubungan dengan harus diistirahatkannya 18 trainset untuk pembubutan roda yang aus dan hanya 8 trainset yang digunakan, kami mengusulkan agar operasional LRT Jabodebek sekalian saja dihentikan sementara,” kata Suryadi.

Menurutnya, penghentian operasional LRT Jabodebek diperlukan hingga proses audit dan penanganannya sudah selesai. “Agar keamanan dan keselamatan warga pengguna terjamin,” katanya.
 

Back to top button