Market

Kemiskinan Turun 4 Persen, Anies Janjikan Harga Pangan Terjangkau dan UMKM Tumbuh Subur

Bila menang dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan siap menggerus angka kemiskinan dari 9,36 persen menjadi 4 persen dalam 5 tahun. Minimal turun 1 persen per tahun.

Hal itu disampaikan bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Perubahan, dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Jakarta, Rabu (8/11/2023). “Angka kemiskinan kita, saat ini, berkisar 9 sampai 10 persen. Saya punya target di 2029, (turun) antara 4 sampai 5 persen,” tegas Anies.

Menurunkan kemiskinan, memang bukan perkara mudah. Namun bukan berarti tak bisa diwujudkan. Langkah awal, Anies adalah, memastikan bahwa biaya hidup rakyat, tidak berat seperti saat ini. Di mana, harga-harga bahan pangan begitu mahal. “Itu kepastian suplai pangan cukup, sehingga harganya terjangkau. Tidak menjadi beban,” kata Anies.

Kemudian, Anies berbagi pengalaman saat menjabat Gubernur DKI. Kala itu, dia berhasil menerapkan prinsip-prinsip transparansi harga di pasar. Sehingga tercipta mekanisme kompetisi yang menguntungkan konsumen. Alhasi, harga turun tanpa harus ada intervensi khusus dari pemerintah.

“Warung-warung kalau mau belanja pulangan ke pasar. Saat mau belanja, dilihat harga cabai merah, berapa. kalau mahal, pindah ke Kramat Jati. Sehingga selisih harga bisa lebih terkendali,” terang Anies.

Anies juga akan mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dimulai dari pemberian gizi yang baik bagi ibu hamil, bayi dan berlanjut kepada pendidikan anak usia dini serta memberikan makanan sehat.

“Kita berikan itu yang cukup. Jadi kalau saya lihat dengan situasi sekarang ini kesehatan dari mulai ibu hamil kemudian usia lahir, itu yang namanya PKK harus jadi ujung tombak kesehatan ibu anak lansia,” jelasnya. Posyandu kata Anies harus dihidupkan kembali agar itu bisa terwujud.

Saat menjabat Gubernur DKI, Anies mengaku geregetan ketika tahu bahwa pelaku UMKM mengalami kesulitan perizinan, karena terbentur masalah zonasi. Padahal, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terbukti tangguh menghadapi krisis serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. “Masalah ini yang akan kita tuntaskan. Jangan adalagi pengusaha UMKM kesulitan soal perizinan,” kata Anies.  

Back to top button