News

Bukan Berebut Jokowi, PDIP: Kader yang Beretika Semestinya Dukung Ganjar

Politikus PDIP, Deddy Sitorus menyatakan bahwa dirinya dan partai banteng moncong putih tidak sedang berebut sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan capres atau koalisi yang lain. Karena sebagai kepala negara, Jokowi memang seharusnya netral.

“Sejak kapan kita berebut pak Jokowi? Kalau pak Jokowi mendukung pak Ganjar itu adab, sebagai kader PDIP dari mana dia lahir, dari partai sudah memberikan segalanya untuk dia, tetapi kan kita tidak berharap dalam konteks menyeret-nyeret dia ke kontestasi pemilu,” tutur Deddy dalam diskusi Total Politik bertajuk ‘Makin Panas Jelang Pendaftaran Capres’ di Warunk WOW KWB, Jakarta Selatan, Minggu (15/10/2023).

Ia pun menyinggung kadenya, Gibran Rakabuming Raka, yang tiba-tiba sudah dilamar oleh relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi). Hal ini, tutur dia, belum pernah disampaikan oleh Gibran kepada dirinya atau partai.

“Kalau menurut saya sih ini agak kurang pas, karena apa? Gibran sebagai manusia politik kan punya rumah, harusnya ke rumahnya dong. Tapi kalau sebagai anak dilamar nikah, ya ke bapaknya,” ucap dia.

Selain itu, Deddy juga menilai bahwa belakangan ini politik di Indonesia seakan sedang disuguhkan dengan sandiwara yang berjilid-jilid dan tidak beretika.

“Nir etika, nir nilai-nilai, tetapi kita paham lah ada orkestrasi politik luar biasa yang akan terjadi, operasi opini sedang terjadi, operasi uang juga bertebaran di sana sini sedang terjadi, banyak lah operasi macam-macam,” katanya.

Terkait putusan gugatan batas usia capres-cawapres yang akan diumumkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, Senin (16/10/2023), ia yakini para majelis hakim masih memiliki hati nurani dan tidak akan mengabulkan permohonan penggugat.

Tak hanya itu, kader partai banteng dengan moncong putih ini juga meragukan jika MK akan memutuskan perihal gugatan batas usia minimal capres cawapres dengan hati nuraninya.

Tetapi jika gugatan itu dikabulkan, tentu akan mencederai rekam jejak Jokowi yang sudah dipercaya oleh rakyat selama dua periode kepemimpinannya.

“Jadi sekali lagi ini ujian bagi rakyat Indonesia, bukan buat PDIP, kita menang tetap berjuang, kita kalah pun tetap berjuang, jadi tidak ada urusan. Ini bukan semata-mata menang kalah, tapi bagaimana kalau dari sisi kami menjaga pak Jokowi meninggalkan kursinya dengan legacy yang kuat,” terangnya.

“Legacy itu tidak hanya yang dibangun secara fisik, tapi apa yang secara nilai-nilai itu terjaga. Itu yang bagi kita penting sekali,” tutur dia melanjutkan.

Deddy tegas menyatakan partainya hanya fokus pada cara memenangkan Ganjar saat ini. “Karena mas Ganjar punya segalanya. Punya keluarga yang harmonis, punya rekam jejak yang baik, rekam medisnya juga baik. Jadi dia punya segalanya yang saya kira pada yang lain itu agak kurang lah,” ucap Deddy.

Back to top button