Market

Jelang Pilpres 2024, Musim Gugur Komisaris dan Direksi BUMN

Pasca terbentuknya tim sukses atau istilah sekarang tim pemenangan dari calon presiden dan calon wakil presiden, sejumlah komisaris BUMN mundur. Karena mereka masuk timses.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa komisaris apalagi direksi BUMN yang terlibat kampanye, harus mundur dari jabatannya. Kalau tak mundur, Kementerian BUMN pasti akan mencopotnya.

Arya menuturkan, sesuai ketentuan, Komisaris maupun Direksi BUMN tidak boleh terlibat dalam tim kampanye. Larangan keterlibatan tersebut berlaku untuk pemilihan presiden, kepala daerah maupun legislatif.  “Jadi, kita harapkan mereka mundur,” kata Arya, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Kata mantan orang dekat pemilik MNC Group, Harry Tanoesudibjo itu, percuma jika ada direksi atau komisaris BUMN yang tetap bertahan. Di era keterbukaan informasi saat ini, sangat mudah untuk melacaknya. “Kalau ketahuan, enggak mau mundur, ya kita copot atau mundurkan,” tandasnya.

Selanjutnya, Arya menyebut sejumlah nama komisaris BUMN yang sudah mundur karena masuk timses. “Ada beberapa nama, mulai Arief Rosyid, Andi Gani Nena Wea. Dan beberapa nama lagi, termasuk Budiman Sudjatmiko,” kata Arya.

Mengingatkan saja, Andi Gani Nena Wea mundur dari posisi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT PP (Persero) Tbk, setelah ditetapkan menjadi Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Putra mantan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigari, Jacob Nuwa Wea itu, mundur setelah 9 tahun bergabung dengan BUMN karya itu. Di kalangan buruh, Andi Gani cukup disegani. Karena dia Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

Sedangkan Mohammad Arief Rosyid Hasan, mundur dari Komisaris PT Bank Syariah Indonesia (Persero/BSI) Tbk karena ditunjuk masuk timses Prabowo-Gibran.

Mantan HMI yang sempat heboh karena diduga palsukan tandatangan para petinggi Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu, dipercaya sebagai Komandan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Nama selanjutnya Budiman Sudjatmiko, mundur dari Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V. Karena dia masuk Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran.

Back to top button