Market

Inilah Saham-Saham Pilihan Rabu, 16 November 2022

Analis memperkirakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (9/11/2022) berpeluang melanjutkan penguatan. Tren positif ini bahkan berpeluang berlanjut hingga akhir tahun. Inilah saham-saham pilihannya.

Pada perdagangan Selasa (15/11/2022), IHSG berakhir menguat 16,1 poin (0,23%) ke posisi 7.035,5. Sepanjang perdagangan, indeks mencapai intraday tertingginya di 7.048,39 atau menguat 28,998 poin dan terendahnya di posisi 6.999,236 atau melemah 20,156 poin dari posisi pembukaan di angka positif 7.034,106 dan hari sebelumnya di 7.019,392.

“Penguatan berarti positif ya, namanya juga menguat. Kendatipun tipis tapi kan tetap saja menguat,” kata CEO & Founder Akela Trading System, Hary Suwanda saat dihubungi Inilah.com dari Jakarta, Selasa (15/11/2022) sore.

Arah IHSG Selanjutnya

Ia memperkirakan, arah IHSG selanjutnya adalah penguatan. “Secara teknikal, support IHSG berada di 6.880,85 dan resistance di 7.126,82,” ujarnya.

Dikatakan Hary, tren penguatan IHSG bakal berlangsung hingga akhir 2022. “Secara teknikal, jika berhasil melampaui resistance 7.127, ada peluang IHSG akan mencapai 7.377 kembali,” ujarnya.

Inilah Saham-Saham Pilihan Rabu, 16 November 2022 - inilah.com
(Sumber: Akela Trading)

Menurut Hary, IHSG mendapat katalis positif dari dua faktor. Salah satunya berasal dari faktor eksternal, yakni adanya penurunan inflasi AS. “Sementara faktor internal, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi salah satu yang terbaik di Asia saat ini, bahkan yang terbaik kalau saya bilang,” papar dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2022 mencapai 5,72% secara tahunan (year on year/yoy).

Lebih jauh ia menjelaskan, dengan inflasi yang menurun, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan mulai melunak, dalam hal tidak perlu agresif lagi dalam menaikkan suku bunga acuan.

“Ini sudah mulai tampak pada komentar-komentar beberapa Fed President, contohnya Lael Brainard semalam juga sudah mulai melunak,” ungkap Hary.

Akibatnya, sambung dia, pasar mengantisipasi pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 14 Desember 2022 diprediksi bank sentral AS itu hanya akan menaikkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 bps. “Dan, pada bulan Februari 2023, naik lagi sebesar 50 bps dan akan berhenti pada kisaran 4,75-5 persen,” tuturnya.

BI Tak Perlu Imbangi Suku Bunga Acuan The Fed

Menurut dia, jika The Fed tidak terus menaikkan suku bunga acuan, itu berarti Bank Indonesia (BI) juga tidak perlu mengimbangi dengan menaikkan suku bunga acuan BI. “Dan, ini positif bagi emiten secara keseluruhan,” ucapnya tandas.

Logikanya, lanjut dia, jika bunga dolar AS di level 4% saja, ada potensi nantinya masyarakat memindahkan deposito rupiahnya menjadi dolar AS. “Ini jelas membuat rupiah tertekan. Supaya tidak terjadi seperti itu, maka BI perlu mengimbangi kenaikan bunga The Fed,” timpal Hary.

Akan tetapi, ia menggarisbawahi, kenaikan suku bunga BI itu berakibat pada tingginya suku bunga di dalam negeri, seperti suku bunga kredit rumah, apartemen, mobil, motor dan lain-lain. “Semua jadi naik cicilannya,” tukasnya.

Kondisi tersebut, kata dia, bakal memukul penjualan properti, mobil motor, dan lain-lain. “Akibatnya, ekonomi melambat, karena omzet bahan bangunan, jasa konstruksi menurun dan seterusnya. Jika hal itu berhasil dihindarkan maka positif pengaruhnya ke pasar,” tuturnya tandas.

Saham-Saham Pilihan

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham hari ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan target harga Rp2.220 dan stop loss di Rp1.870;
  2. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan rekomendasi hold, target harga Rp1.265 dan stop loss di 1.075;
  3. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan target harga Rp815 dan stop loss Rp725; dan
  4. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan target harga Rp2.970 dan stop los di Rp2.550.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Back to top button