Market

Inilah Penopang Laba BRI Naik 17,5 Persen Jadi Rp60,4 Triliun


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memperbaiki rekor pencapaian laba bersih menjadi Rp60,4 triliun untuk kinerja 2023 setelah naik 17,5 persen dari rekor sebelumnya di Rp51,4 triliun.

Laba bank BUMN ini mendapat dukungan dari kenaikan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp 135,18 triliun. Tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BRI hanya senilai Rp 124,59 triliun.

Tak hanya itu, pendapatan non bunga BRI juga tercatat naik sekitar 12,61% secara tahunan (YoY) menjadi Rp53,29 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari pos komisi dan administrasi yang mencapai Rp20,74 triliun.

“Selama satu tahun BRI berhasil membukukan laba Rp 60,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen secara year-on-year (yoy),” kata Dirut BRI, Sunarso dalam paparan kinerja 2023 secara daring, Rabu (31/1/2024).

Tahun 2023 lalu, BRI juga berhasil membukukan aset sebesar Rp1.965 triliun, atau tumbuh 5,3 persen secara year-on-year.

Namun laba BRI juga tertahan dengan kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dalam periode 2023. CKPN BRI tercatat naik sekitar 7,81% YoY menjadi sebesar Rp29,52 triliun.

Dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 11,2 persen menjadi Rp1.266,4 triliun. Pertumbuhan tersebut sedikit lebih tinggi dari kredit secara industri yang sekitar 10,4 persen YoY.

Adapun pertumbuhan kredit yang mampu tumbuh positif saat likuiditas ketat juga terjadi di BRI. Mengingat, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI hanya tumbuh mini 3,85 persen YoY menjadi Rp1.358,32 triliun.

Instrumen deposito menjadi yang tumbuh paling cepat dari Rp435,48 triliun menjadi Rp484,26 triliun. Sementara, instrumen giro mengalami penurunan dari Rp349,76 triliun menjadi Rp346,12 triliun.

Hal tersebut juga tercermin dari rasio Loan Deposit Ratio (LDR) yang mengalami kenaikan berada di level 84,2 persen. Pada tahun sebelumnya, LDR BRI tercatat di level 79,17 persen.

Back to top button