Koalisi cyber dari Indonesia dan Malaysia telah diinisiasi oleh pemimpin gerakan Julid Fi Sabilillah, Erlangga Greschinov. Koalisi ini telah meluncurkan empat operasi khusus cyber untuk menargetkan infrastruktur digital dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“Bagi para pejuang #JulidFiSabilillah, mohon bersiap-siap!” tulis Erlangga di akun X, mengajak massa untuk bergabung dalam perlawanan digital. Ajakan ini ditujukan kepada kreator-kreator konten yang aktif membela Palestina, termasuk Azzam Mujahid Izzulhaq dan Neo Historia Indonesia.
Erlangga juga membagikan link grup Telegram yang berfungsi sebagai grup koordinasi. Grup ini dibagi menjadi dua kategori: grup besar koordinasi dan grup operasi khusus,
Berikut adalah rincian dari keempat operasi tersebut:
Operasi #1: #StandWithSiRewel – Operasi ini dirancang sebagai taktik pemikat dan penyusupan. Dengan berpura-pura mendukung tentara Israel Defense Forces (IDF), para partisipan operasi ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan dan mengarahkan pembicaraan agar target mau memberikan informasi penting seperti nomor WhatsApp. Tujuannya adalah untuk memperoleh kepercayaan dan kemudian memanfaatkan atau menyerang target tersebut.
Operasi #2: #BaperBerujungMaut – Dengan menggunakan teknik rayuan, operasi ini bertujuan untuk memainkan emosi tentara Israel. Setelah membuat target ‘baper’ (bawa perasaan) dan memperoleh informasi kontak pribadi seperti nomor WhatsApp, informasi tersebut akan disebarluaskan untuk aksi lebih lanjut.
Operasi #3: #ModeVOC – Operasi ini mengambil pendekatan propaganda dengan tujuan untuk menyemai bibit permusuhan di dalam barisan Israel. Salah satu caranya adalah dengan mengedit foto atau video tentara Israel sehingga seolah-olah mereka mendukung Palestina, dan kemudian menyebarkan konten tersebut kepada petinggi IDF untuk menciptakan kecurigaan dan perpecahan internal.
Operasi #4: #PERMISIPAKETTT – Operasi ini khusus ditujukan bagi para hacker atau mereka yang memiliki keahlian dalam dunia peretasan. Target utamanya adalah mengirim phishing dan virus ke website-website penting Israel, dengan tujuan untuk menyerang secara langsung infrastruktur digital negara tersebut.
Operasi-operasi ini menandai langkah signifikan dalam perang cyber antara pendukung Palestina di Indonesia dan Malaysia melawan Israel. Mereka bertujuan untuk merespon serangan Israel dan mendukung Palestina melalui ranah digital, menggabungkan keahlian teknologi dengan strategi gerilya cyber.
