Kanal

Ikut Terkenal Gara-gara Elon Musk, Kenali Anjing Lucu Shiba Inu

Shiba Inu makin popular. Logonya saja dapat mempengaruhi pergerakan harga Dogecoin. Ini terjadi setelah logo Dogecoin bergambar Shiba lnu diunggah Chief Eksekutif Officer (CEO) Tesla Elon Musk menggantikan logo burung biru Twitter. Harga Dogecoin pun sempat melonjak dan sebaliknya merosot ketika logo Shiba lnu itu diganti kembali dengan logo Twitter.

Elon Musk pada Senin (3/4/2023) mengganti logo web Twitter dengan logo anjing Shiba, akibatnya Dogecoin naik hingga 30 persen. Untuk menjelaskan perubahan logo Doge di Twitter, Musk mengunggah twit pada hari Senin yang berbunyi ‘Seperti yang dijanjikan’, seperti dikutip Variety.

Namun harga Dogecoin merosot Jumat (7/4/2023) usai pemilik Tesla itu mengembalikan logo Twitter seperti semula. Perubahan logo tersebut hanya dilakukan beberapa hari oleh miliarder tersebut lantaran hakim membatalkan gugatan senilai US$258 miliar atau sekitar Rp3.861 triliun yang menuduhnya menjalankan skema piramida untuk mendukung mata uang kripto Dogecoin.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada Jumat (7/4/2023), harga token Dogecoin melemah 7,72 persen dalam 24 jam terakhir menjadi US$0,08238. Meskipun Elon Musk tidak secara khusus menyatakan alasan di balik langkahnya, hal ini dapat ditelusuri kembali ke percakapan yang dilakukan bos Twitter dengan seorang pengguna platformnya pada 26 Maret. Dalam obrolannya, keduanya bercanda tentang mengubah logo burung Twitter menjadi Dogecoin.

Koin mata uang kripto

Shiba Inu dan Dogecoin adalah koin meme, atau mata uang kripto yang diasosiasikan dengan suatu tema, tetapi sering kali diluncurkan sebagai parodi atau lelucon, bukan sebagai produk digital yang benar-benar memiliki kegunaan.

Shiba Inu (SHIBUSD) berbentuk koin berbasis Ethereum (mata uang kripto selain Bitcoin) yang menampilkan anjing Shiba sebagai maskotnya. Shiba Inu secara luas dianggap sebagai alternatif dari Dogecoin. Dogecoin sendiri diluncurkan pada Desember 2013, sedangkan Shiba Inu dibuat pada Agustus 2020 oleh individu atau kelompok anonim bernama Ryoshi.

Dikutip dari Investopedia, Shiba Inu dikembangkan sebagai jawaban dari sebuah pertanyaan sederhana: “Apa yang akan terjadi jika sebuah proyek mata uang kripto 100 persen dijalankan oleh komunitasnya?”

Pendirinya, Ryoshi, mengaitkan asal-usulnya dengan “eksperimen dalam pembangunan komunitas spontan yang terdesentralisasi.” Menurut Ryoshi, kekuatan desentralisasi kolektif dapat membangun sesuatu yang lebih kuat daripada yang dapat dibuat oleh tim terpusat.

elon musk shiba inu

Asal usul anjing Shiba

Di balik gunta-ganti logo Twitter dengan logo Dogecoin, ternyata ikut melambungkan kepopuleran hewan Shiba Inu ini. Mengutip Dogtime, trah anjing Shiba awalnya dibiakkan untuk mengusir burung atau hewan kecil, dan kadang-kadang digunakan untuk berburu babi hutan. Mereka adalah salah satu dari enam ras asli Jepang yakni Akita (besar), Kishu, Hokkaido, Kai, Shikoku (sedang), dan Shiba (kecil).

Ada beberapa teori bagaimana Shiba Inu mendapatkan namanya. Salah satu penjelasannya adalah bahwa kata Shiba berarti ‘kayu semak’, diberi nama tempat mereka berburu yakni semak belukar. Teori lain adalah bahwa warna merah menyala Shiba sama dengan warna musim gugur daun semak belukar. Gagasan ketiga adalah bahwa arti kuno dari kata shiba mengacu pada ukurannya yang kecil.

Perang Dunia II hampir menjadi bencana bagi Shiba, dan sebagian besar anjing yang tidak binasa dalam serangan bom menyerah pada penyakit selama tahun-tahun pasca perang. Setelah perang, Shiba dibawa dari pedesaan terpencil, dan program pemuliaan didirikan. Populasi yang tersisa dikawinkan untuk menghasilkan Shiba seperti yang dikenal saat ini.

Anjing Shiba dikenal karena kepribadiannya yang bersemangat, telinga kecil yang tegak, dan kelincahan seperti kucing. Anjing ini banyak melayani terutama sebagai anjing pendamping di Jepang dan Amerika Serikat. Dengan telinga tajam, mata sipit, dan ekor keriting, ras dari Negeri Matahari Terbit ini terlihat seperti rubah, atau mungkin boneka mainan.

Shiba Inu dikenal dengan kepribadian yang berani dan berapi-api. Orang Jepang memiliki tiga kata untuk menggambarkan sifat mental trah ini: kaani-i (keberanian yang bersemangat), ryosei (sifat yang baik), dan soboku (kewaspadaan). Gabungan, sifat-sifat ini membentuk temperamen yang menarik, cerdas, dan berkemauan keras dari trah ini.

Tipe anjing berukuran sedang, tinggi badan jantan sekitar 38 cm hingga 41 cm, sedangkan tinggi badan betina sekitar 35 cm hingga 38 cm. Seperti prajurit ninja, Shiba Inu bergerak dengan cepat, gesit, tanpa tenaga. Dia tajam dan waspada.

Karena kemandiriannya, Shiba Inu bukanlah ras yang paling mudah untuk dilatih. Sosialisasi yakni proses di mana anak anjing atau anjing dewasa belajar bagaimana bersikap ramah dan bergaul dengan anjing dan orang lain, serta pelatihan harus dimulai sejak dini untuk mengajarkan perilaku Shiba Inu yang benar.

Penting untuk memahami sifat berpikir bebas Shiba Inu agar Anda tidak frustrasi. Shiba Inu sangat cerdas, tetapi dia tidak selalu ingin melakukan apa yang Anda ingin dia lakukan. Untuk hasil terbaik, penting untuk bekerja dengan pelatih yang memahami kemandirian trah anjing ini.

Kecenderungan lain dari trah ini adalah posesif. Shiba Inu sangat menjaga barang-barangnya, termasuk mainan, makanan, atau wilayah. Sosialisasi yang tepat membantu meminimalkan karakteristik ini, tetapi sebaiknya singkirkan mainan dan camilan favoritnya saat ada anjing atau anak lain di sekitarnya sehingga dia tidak tergoda untuk mempermasalahkannya.

Pemilik anjing yang baru pertama kali bisa frustrasi dengan tantangan untuk melatih anjing ini. Dia anjing kecil, tapi dia butuh banyak ruang untuk bermain-main. Shiba Inu membutuhkan rumah dengan halaman berpagar. Dia harus selalu diikat ketika tidak di rumah karena dorongan mangsanya dan potensi agresi anjing. Ia bisa menjadi agresif dengan anjing lain dan bisa mengejar binatang kecil yang dia anggap sebagai mangsa.

Back to top button