Salah satu perawatan untuk membantu pasien COVID-19 yang mengalami gejala anosmia atau kehilangan penciuman adalah dengan latihan rutin salah satunya menghirup minyak kayu putih. Hal ini dianggap dapat melatih mengembalikan penciuman pada penderita COVID-19.
Para ilmuwan mengatakan terapi tersebut tidak berlaku bagi pasien COVID-19 dengan gejala kehilangan penciuman yang berat.
“Ini melibatkan secara aktif mengendus empat minyak esensial mawar, lemon, cengkeh dan kayu putih, selama kurang lebih 20 detik setiap hari, dan bertindak sebagai bentuk fisioterapi untuk hidung,” kata Steven Munger, direktur Pusat Penciuman dan Rasa Universitas Florida, seperti yang inilah.com kutip dari theguardian, Senin, (14/03/2022).
Masih menurutnya, dengan mengendus aroma terapi yaitu kayu putih menimbulkan manfaat bagi mereka yang mengalami kehilangan penciuman.
“Mekanismenya mungkin untuk membantu melatih pasien fokus pada kemampuan yang tersisa, pada dasarnya memaksimalkan kapasitas fungsional yang tersisa,” tambahnya.
Gejala varian COVID-19 jenis baru saat ini berbeda dengan varian sebelumnya. Tim Spector peneliti dari ZOE COVID melacak keluhan pasien Omicron lewat aplikasi pelacak COVID-19 di Inggris, mengatakan bahwa sekitar 4,7 juta pengguna aplikasi mengalami gejala klasik seperti demam, batuk, hingga anosmia atau hilangnya kemampuan mencium.
“Bukti yang ada menunjukkan bahwa orang yang telah menerima dua dosis vaksin biasanya menunjukkan gejala (Omicron) yang tidak terlalu parah, seperti sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan kemampuan mencium,” papar kepala eksekutif di Royal Society for Public Health, Christina Marriott.
Dr. Mintoro Sumego M.S, Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran menjelaskan pasien yang di rawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sebagian besar didominasi oleh gejala ringan dan tanpa gejala.
“Eucalyptus Aromatherapy sangat membantu meringankan gejala pasien seperti anosmia dan gejala pernapasan. Pemberian 16.000 botol Cap Lang Kayu Putih dan Eucalyptus Aromatherapy dirasa sangat cukup bagi pasien dan para tenaga kesehatan yang bekerja,” kata Mintoro dalam keterangan resminya.
Sementara itu, informasi terbaru yang tercatat di aplikasi ZOE COVID mengungkapkan lima ciri-ciri gejala COVID-19 Omicron teratas yang banyak dikeluhkan pasien, di antaranya sakit kepala, pilek, bersin-bersin, sakit tenggorokan, dan batuk.
