Market

Hadapi Tahun Naga Kayu, Bankir Optimis Perbankan Moncer


Ketika banyak analis memprediksikan tantangan ekonomi tahun depan semakin berat, Presiden Direktur PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin), Woo Yeul Lee malah optimistis.

Dia meyakini, KB Bukopin bakal mencapai laba operasional pra-pencadangan (PPOP) yang positif pada 2024, dan membukukan laba bersih pada 2025.

“Target ini komitmen strategis yang didukung oleh KB Financial Group selaku ultimate shareholder yang memiliki kekuatan modal, kekuatan merek, basis nasabah terbesar dan jaringan yang luas di beberapa negara,” ujar Woo, dikutip dari Antara, Kamis (28/12/2023).

Dalam kesempatan sama, Wakil Presiden Direktur KB Bukopin Robby Mondong memaparkan segmen kredit wholesale menjadi motor pendorong pertumbuhan kredit perseroan, dimana tercatat tumbuh 12,90 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023.

“Kami juga mencatat hasil positif terhadap aplikasi perbankan digital “KBstar”. Dengan lebih dari 25 ribu download sejak diluncurkan pada September 2023, memberikan optimisme untuk terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi nasabah,” ujar Robby.

Sementara itu, Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan komitmen perseroan untuk meningkatkan kualitas fundamental melalui optimalisasi aset telah membuahkan hasil yang positif.

“Keberhasilan dalam pemulihan aset bermasalah, kinerja kredit yang kuat di segmen wholesale, serta perluasan portofolio kredit melalui kemitraan strategis dengan bisnis Korea Selatan menggarisbawahi dedikasi kami untuk terus bertumbuh dan unggul,”

Hingga kuartal III-2023, kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan stabil sebesar 33,16 persen, atau lebih tinggi dari industri yang sebesar 27,33 persen.

Tingkat kredit berisiko atau Loan at Risk (LAR) mencatatkan perbaikan sebesar 23,57 persen (yoy), atau memperbaiki rasio LAR dari 53,50 persen menjadi 43,96 persen.

Perseroan tercatat masih membukukan rugi bersih senilai Rp3,38 triliun hingga kuartal III-2023, dari sebelumnya rugi bersih senilai Rp2,63 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

 

Back to top button