Market

Bisnis Perumahan Moncer, Penyaluran Kredit BTN Naik 7,52 Persen

Paruh pertama 2023, PT Bank Tabungan Negara (Persero/BTN) Tbk menyalurkan kredit dan pembiayaan sekitar Rp308 triliun. Naik 7,52 persen dibandingkan semester I-2022 yang mencapai Rp286,15 triliun.

“Kinerja keuangan semester satu tahun ini memang lebih menantang. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023 tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif sesuai target yang telah ditetapkan. Kami juga masih terus berproses membangun Bank BTN yang lebih modern dan kekinian,” kata Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Nixon menjelaskan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I-2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Juni 2023, mencapai Rp269,48 triliun.

Dari jumlah tersebut, KPR Subsidi pada semester I-2023 masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai Rp152,17 triliun. Atau tumbuh 10,86 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 senilai Rp137,25 triliun.

Sedangkan KPR Non Subsidi bertumbuh 6,49 persen, menjadi Rp90,83 triliun di semester I-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp85,30 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,66 persen. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen,” ujar Nixon.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, Bank BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I menjadi Rp313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp307,31 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp170,22 triliun naik sekitar 24 persen dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp137,45 triliun.

Laba bersih BTN, tumbuh hampir Rp1,5 triliun, atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,471 triliun. Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023, naik menjadi Rp400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp381,74 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN Syariah juga tumbuh positif pada semester I-2023. Laba bersih UUS BTN tercatat melonjak hampir mencapai sekitar 50 persen menjadi Rp281,21 miliar pada semester I-2023 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp190,90 miliar.

Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada semester I-2023, pembiayaan syariah tercatat tumbuh sekitar 16 persen menjadi Rp33,90 triliun dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp29,24 triliun.

Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang semester I-2023 mencapai Rp34,93 triliun tumbuh 14,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30,49 triliun.

Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 14,69 persen menjadi Rp46,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp40,35 triliun.

Back to top button